Pasar Ranai dari Depan- |
Ronald salah seorang pedagang sayur di pasar mengaku kehilangan cabai rawit dalam jumlah besar.
Hilangnya barang dagangan ini diketahui Ronald sast membuka kios pada pagi Rabu (25/08/2021) kemarin.
"Waktu saya cek itu sudah gak ada cabainya. Habis diangkut maling semua," ungkap Ronald, Jum'at (27/08/2021).
Hilangnya barang dagangan itu diperkirakan terjadi pada malam hari, saat pasar dalam keadaan sepi, dan tidak ada penjagaan.
Meski tidak mengetahui secara pasti jumlah cabai yang hilang, namun menurut Ronald, cukup banyak, terlebih saat ini harga cabai di Natuna tengah melambjng tinggi.
" Cabai saya punya itu kelas super, cabai setan, dari luar masalahnya, bukan cabai lokal. Lumayanlah harganya," tambah Ronald.
Hilangnya barang dagangan milik pedagang pasar juga diakui Nggung, yang juga pedagang sayur di pasar Ranai.
Nggung bahkan mengaku sudah beberapa kali dagangannya hilang.
" Tapi mau gimana lagi, mau lapor ke Pengelola Pasar ,juga gak ada tindakan apa-apa," ujar Nggung.
Bahkan beberapa waktu lalu toko Sembako di dalam pasar sayur juga sempat dibobol maling. Rokok yang tersimpan di dalam toko habis digasak pencuri.
Pengelolaan Pasar Ranai berada di bawah tanggung jawab Perusda Natuna. Pihak Perusda telah memasang pintu pengaman pasar, dari arah depan, dan samping bagian utara. Namun dari bagian selatan masih dapat dimasuki oleh oknum karena tidak tertutup.
Dengan sistem keamanan yang tidak memadai, membuat para pedagang kerap kehilangan barang dagangan mereka.
"Sudah sering kehilangan, tapi tidak direspon pihak Perusda," ucap Ronald.
Para pedagang berharap Perusda dapat meningkatkan keamanan pasar Ranai, sehingga pedagang merasa aman dan nyaman meninggalkan dagangannya.
" Paling tidak ada petugas keamananlah, kitakan bayar sewa,bukan numpang jualan gratis," tambah Nggung. (Piston)
Posting Komentar