Warga Desa Pian Tengah dan Desa Tapau Dambakan Jaringan Seluler


Warga Desa Pian Tengah dan Desa Tapau Dambakan Jaringan Seluler

Tower Telekomunikasi -
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Sebagian wilayah di Kabupaten Natuna hingga kini masih terganggu jaringan seluler bahkan masih ada yang benar - benar belum mendapatkan fasilitas jaringan seluler.

Sebagai daerah kepulauan yang jauh dari ibu kota Provinsi maupun provinsi tetangga, keberadaan jaringan telekomunikasi seluler sangat penting bagi masyarakat Natuna.

Namun keinginan masyarakat Natuna untuk dapat menikmati fasilitas jaringan telepon yang baik dan lancar belum dapat terpenuhi semuanya. 

Seperti di Desa Pian Tengah kecamaatan Bunguran Barat, warga desa yang jaraknya lebih kurang 50 kilometer dari ibu kota kabupaten Natuna ini, sudah hampir 3 bulan kesulitan untuk mengakses jaringan internet melalui handphone, bahkan juga untuk menelepon, mereka masih harus pergi ke tempat - tempat tertentu yang ada sinyal teleponnya.

Menurut Amrin warga Desa Pian Tengah, desa itu  awalnya sudah mendapatkan fasilitas 4G dari Telkomsel sebagai satu - satunya provider seluler didesa itu kini tidak lagi dapat dipergunakan.

"Kalau kami mau telepon atau buka internet, harus ke dekat SMP satu atap, disana jaringan bagus karena mereka pakai wifi, kami numpang wifi mereka,'' Kata Amrin yang ditemui di Ranai, Jum'at (23/7/2021).

Jika desa Pian Tengah Sebelumnya telah dapat menikmati fasilitas seluler termasuk 4G namun kini rusak, maka berbeda dengan Desa Tapau dan Desa Air lengit di kecamatan Bunguran Tengah.

Di dua desa itu memang belum ada fasilitas jaringan seluler yang dapat digunakan oleh masyarakat. Walaupun belum lama ini  telah dibangun tower seluler bantuan dari kementrian Komunikasi Informatika (Kominfo)namun belum berfungsi karena belum adanya perangkat pendukung.

Padahal akses dari kedua desa itu ke ibu kota kabupaten Natuna, Ranai, hanya berjarak sekitar 15 kilo meter saja, namun masih belum merasakan jaringan seluler.

"Ada sebagian wilayah yang sudah dapat jaringan, tapi itu juga tidak bersih sering putus- putus, karena cuma dapat pancaran sinyal dari tower di Desa Harapan Jaya," kata Sudiono, Kades Tapau, ditempat kerjanya, Jum'at (23/7/2021).

Sebelumnya kantor Desa tapau sudah mendapatkan jaringan internet dari komionfo melalu program Lintas sarta, namun peralatan wifi itu juga telah rusak.

"Saya sudah sampaikan ke Dinas Kominfo kalau rusak, tapi gak ada respon," tambah Sudiono.

Saat ini selain sulit komunikasi melalui seluler, warga diwilayah tapau dan Air lengit juga belum bisa mendapatkan jaringan 4G, untuk dapat menggunakan ajringanseluler mereka haru keluar lebih dulu dari desa menuju desa terdekat Harapan Jaya.

Baik Amrin maupun Sudiono berharap peemrintah dapat memperhatikan keluhan mereka, karena akses komunikasi seluler saat ini tidak hanya diperlukan untuk sekedar telepon saja, namun juga untuk anak - anak belajar secara daring.

 (Piston)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama