Wako Batam Bersama Guru |
BATAM I KEJORANEWS.COM :Walikota Batam, Muhammad Rudi meninjau vaksinasi hari ke dua bagi 1.224 guru, dengan rincian; 166 guru TK, 524 guru SD, 252 guru SMP, dan 282 guru SMA.
Sebelumnya guru yang divaksin, pada hari pertama 2.200 guru mulai dari tingkat PAUD hingga SMP. Dan guru yang vaksin dalam kurun waktu dua hari total 3.424 guru dari total 12.334 guru negeri maupun swasta dari tingkat PAUD hingga SMP di Batam.
"Vaksinasi terus digencarkan, hingga saat ini sudah sampai dua tahap. Sekarang para guru jadi target di tahap II ini, dengan harapan dunia pendidikan di Batam makin terlindungi dan proses belajar dan mengajar di sekolah makin lancar," katanya dalam peninjauan vaksinasi guru di Sekolah Pelita Utama, Lubuk Baja - Batam (2/4).
Walikota Batam berpesan, setelah vaksinasi tahap II termin pertama ini, para guru langsung berkonsultasi dengan dokter jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Pihaknya menjamin, semua pelayanan gratis demi menyelesaikan persoalan Covid-19.
"Kalau ada gejala, itu wajar. Jangan sampai menciptakan suasana suram dengan memposting di media sosial. Sudah setahun kita menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak sangat banyak, termasuk bagi dunia pendidikan," jelasnya.
Sekolah tatap muka saat ini sudah dilaksanakan dengan terbatas. Ia berharap dengan guru terus divaksin, proses pendidikan di Batam tak lagi jadi masalah.
"Kebijakan belajar di kelas tak akan ditutup, terus berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Jika ada siswa yang terjangkit dari luar, maka sekolah yang bersangkutan yang ditangani, bukan semua sekolah di Batam ditutup," tegasnya.
Untuk itu, ia mengingatkan agar sekolah tidak mengabaikan protokol kesahatan. Karena tak ingin putra putri Batam yang sudah rindu belajar di sekolah justru mendapat masalah baru karena pihak sekolah mengabaikan protokol kesehatan. "Jangan sampai muncul klaster dari sekolah. Kalau yang sekarang ini, munculnya dari luar, bukan penularan di sekolah," katanya.
Khusus bagi guru yang sudah divaksin, lanjutnya agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Setelah divaksin termin pertama, maka termin kedua akan dilaksanakan delapan minggu ke depan.
"Sekarang masih guru-guru saja, dalam waktu dekat suami atau istrinya guru juga bisa divaksin. Saya tekankan, pendidikan ini jangan terhenti. Sekolah yangsudah dibuka, patuhi protokol kesehatan karena sekolah tidak akan saya tutup," jelasnya.
Berikutnya, Guru SD Negeri 09 Batam, Nina Junita dan Resky Putri Karisma mengapresiasi langkah Pemko Batam dalam menangani wabah Covid-19.
"Kami atas nama guru, berterima kasih sudah diberi vaksin Covid-19 ini. Semoga kami bisa bertemu lagi dengan anak didik kami dalam proses belajar dan mengajar," katanya usai mendapat vaksin Covid-19.
Sebelumnya Pemko Batam, melalui Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad meninjau langsung sejumlah sekolah di wilayah kecamatan Lubuk Baja dan Batam Kota. Dari peninjauan itu, sekolah dipastikan siap dan patuh dengan protokol kesehatan. Adapun sekolah yang ditinjau yakni SMP Negeri 12 Kota Batam, SD Negeri 005 Batam, dan SMP Negeri 41 Batam di Lubuk Baja.
"Protokol kesehatan wajib diterapkan dengan ketat. Siswa pun harus terus diingatkan agar tidak abai dan pihak sekolah wajib mematuhi syarat dan aturan yang ada. Proses belajar di kelas tersebut tak ingin justru menjadi klaster baru," terangnya.
Adapun syarat yang harus dipenuhi pihak sekolah, daintaranya sekolah harus menyediakan sarana sanitasi bersih, memiliki tempat cuci tangan atau hand sanitizer, pihak sekolah mampu mengakses layanan kesehatan, wajib memakai masker, punya alat pengecek suhu badan, memiliki data riwayat kesehatan siswa dan guru, dan mendapat persetujuan dari komite atau orang tua.
"Dari semua syarat ini, pihak sekolah sudah siap," tutup Wakil Walikota Batam.
Andi Pratama
Posting Komentar