Kepala BP Batam (Kemeja Putih) |
BATAM I KEJORANEWS.COM :Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa akan adanya Peraturan Pemerintah (PP) 41, PP 6, dan PP 5, terkait Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Dimana PP tersebut diantaranya membahas terkait barang konsumsi dan non konsumsi, yang mana Konsumsi untuk kebutuhan, dan non konsumsi untuk logistik dan industri.
"Batam bisa melaksanakan itu (PP tersebut). Akan kembali saperti tahun 80 an, karena barang apa saja ada disini," terangnya di Gedung Marketing Center BP Batam, Batam Centre - Batam (1/4).
Ia melanjutkan, dari PP tersebut ada 69 perijinan, momentum ijin ini tidak boleh disia-siakan dan perlu disiapkan. "Tujuannya adalah untuk kemudahan berinvestasi yang membangkitkan ekonomi kita, ini akan diterapkan. Kalau sudah mulai barang apa saja boleh ditumpukan di kota Batam. Untuk itu, saat ini kita menyiapkan tempat-tempat logistik tersebut," terangnya.
Saat ini, lanjutnya persiapan mulai dari pelebaran pelabuhan dengan penimbunan, pemagaran, dan pengadaan peralatan alat bongkar muat, yang memakan biaya cukup besar dan bekerja sama dengan beberapa sumber di antaranya pengusaha logistik.
Berikutnya, dikawasan Bandara membangun gudang logistik serta penambahan gedung bagi penumpang khusus dan umum, pengerjaan tersebut bekerjasama dengan pihak dari negara Korea.
Selanjutnya, pembenahan Rumah Sakit (RSBP Batam), mulai dari alat-alat kesehatan standar international yang akan didatangkan dari luar negeri. Selain itu, juga membangun tempat parawisata, mulai dari menata taman kota/kawasan hijau, di kecamatan Sekupang, hingga ke wilayah kecamatan lainnya.
"Kota indah, idustri banyak terbangun. Ini satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dunia parawisata berperan penting juga dalam pertumbuhan perekonomian," katanya.
Sambungnya, menjelaskan bahwa sejak pandemi covid datang, dari semua sektor, ekspor-impor pertumbuhan ekonomi sekitar 5,98 % terakhir di 2019. Semua pelaku usaha banyak yang tutup terutama parawisata.
"Indsutri masih jalan tapi pertumbuhan ekonomi masih minus. Berarti parawisata jadi penentu dalam pertumbuhan ekonomi Batam. Kita minta sama-sama mengawasi karena tidak bisa saya sendiri. Dan dari hasil rapat sebulan yang lalu, target kami investasi 2021, USD 1,5 Miliar," tutupnya yang juga menjabat sebagai Walikota Batam.
Andi Pratama
Posting Komentar