Cabup Malaka, Simon Nahak, Bangga kepada Petani Desa Kamanasa Kecamatan Malaka


Cabup Malaka, Simon Nahak, Bangga kepada Petani Desa Kamanasa Kecamatan Malaka

Simon Nahak dan Para Petani-
MALAKA I KEJORANEWS.COM : Pasangan Calon ( Paslon) Bupati Malaka nomor urut 1, Dr. Simon Nahak, SH, MH yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati, Louise Lucky Taolin, S. Sos ( Paslon SN-KT) mengapresiasi dan bangga dengan kerja keras petani di Desa Kamanasa Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka yang berhasil memanen jagung meski tanpa bantuan program pertanian.

Menurutnya hasil panen tersebut hasil dari kerja keras para petani mengolah lahannya.

Rasa bangga itu mengemuka saat Cabup Simon Nahak menyampaikan sambutan pada panen jagung secara simbolis di Dusun Sukabi Wedik Desa Kamanasa, Senin (30/11/20) siang.

“Ini yang kita mau, kita suka. Harus ada kebun percontohan. Sehingga, petani yang alami kesulitan bisa belajar di kebun percontohan ini,” kata Cabup Simon

Cabup Simon menjelaskan kebun percontohan sangat dibutuhkan untuk dijadikan media belajar para petani. Jika alami kesulitan, para petani bisa belajar untuk menimba ilmu dan keterampilan agar bisa mengolah lahan dengan baik dan memberi hasil yang maksimal.

“Saya anak petani. Orang tua saya ajarkan kami bertani. Demikian juga, para petani bisa belajar di sini,” tambah Cabup Simon.

Untuk pengolahan lahan dan hasil panen yang maksimal, kata Cabup Simon tidak harus menggunakan traktor besar. Petani boleh menggunakan sarana yang tersedia sesuai sesuai kondisi tanah, curah hujan dan musim.

“Yang penting, ada benih dan pupuk, tenaga pendamping dan akses pasar yang terjamin. Kalau seperti ini, luar biasa. Karena, kerja sama dengan perusahaan. Jagung Bisi 18 ini dijadikan pakan ternak. Hadirnya perusahaan saat ini sudah sangat membantu petani. Artinya, sesuai dengan harapan Presiden Jokowi dan pemerintah provinsi, tanam jagung panen sapi,” jelas Cabup Simon.

Warga Desa Lakekun, Thomas Seran mengatakan bicara soal program pertanian jangan sebatas memamerkan sarana pertanian seperti traktor-traktor besar. Karena belum tentu menjamin hasil panen yang produktif.

Thomas menjelaskan suatu program pertanian berhasil jika menunjukkan ada hasil panen yang maksimal. Lahan seluas kurang lebih 3 ha di Dusun Sukabi Wedik diolah tanpa sentuhan program pertanian. Namun, hasilnya sangat luar biasa. 

“Kalau mencapai tujuh ton, sudah luar biasa. Mari kita belajar di tempat ini,” tandas Thomas. 

( Tim)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama