Kolonel Laut (P) Dofir- |
Menyusul akan dipindahkannya Markas Pasukan tempur TNI Angkatan laut ke Natuna, Pangkalan TNI Angkatan laut Ranai mendapatkan perintah dari Mabes TNI AL untuk mencari lokasi yang cocok guna dibangun Markas komando Gugus Pasukan tempur Laut -Guspurla.
Komandan pangkalan TNI Angkatan Laut Ranai, Kolonel Laut (P) Dofir saat dihubungi melalui sambungan telepon menyebutkan kesediaan lokasi itu oleh pimpinan atas TNI AL diperintahkan untuk segera direalisasikan.
“Kami di wilayah Natuna diminta untuk mencarikan lokasi yang menurut komando atas itu sudah cocok, ada beberapa lokasi yang sudah kami survei, dan ini akan segera kami laporkan ke komando atas, guna dipelajari, karena komando atas yang akan menentukan lokasinya,” jelas Kolonel Laut (P) Dofir di Ranai, Jum’at (27/11/2020).
Danlanal menambahkan lokasi yang diperlukan itu selain dekat dengan Laut juga luasnya mencapai 20 hektar. Selain itu masalah penentuan lokasi itu ke depan juga menurut Dofir perlu kerjasama dan koordinasi dengan pemerintah daerah Natuna, karena dalam realisasinya diharapkan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal penyediaan lahan bagi pembangunan Mako Guspurla.
Wacana pembentukan Markas Guspurla di Natuna juga sempat disinggung oleh Pjs. Gubenur Kepri Bahtiar Baharudin saat melakukan kunjungan kerja di Natuna awal pekan lalu. Dalam sambutannya saat memimpin Rakor persiapan Pilkada di Natuna, gubenur mengatakan pembentukan Guspurla nantinya juga sekaligus membentuk Lantamal khusus di Natuna, atau Kodamar (Komando Daerah Maritim).
“Kita perkuat daerah ini dengan peningkatan unsur TNI, terutama TNI AL, kita tingkatkan menjadi Guspurla,” ujar Pjs. Gubenur Kepri.
Wacana pembentukan Guspurla di Natuna dilakukan menyusul adanya peningkatan ketegangan di Laut Cina selatan yang berbatasan langsung dengan Natuna.
Keberadaan Natuna yang kaya dengan cadangan minyak dan gas alam meski belum ditemukan titik keberadaaanya, menjadi incaran sejumlah negara, terutma China yang mengklaim sebagian besar wilayah nya atas dasar 9 garis putus- putus. Kondisi ini tentunya memerlukan perhatian tinggi dari unsur pemerintahan Republik Indonesia terutama di bidang pertahanan keamanan.
(Pur)
Posting Komentar