Ritual Foto Ai Dikin - |
Ritual yang digelar pada Jumat, (23/10/2020) ini, melibatkan seluruh masyarakat Desa Raifatus dan pemerintah setempat.
Di sela-Sela kegiatan Markus Lau Mauk selaku Tokoh Adat ketika Diwawancarai Oleh Kejoranews.Com menyatakan bahwa, pelaksanaan ritual tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan Alam Raifatus.
" Ritual Foti Ai Dikin adalah ritual turun-temurun yang diwariskan dari Nenek Moyang, yang dilaksanakan di Hutan Lindung Wetear-Raifatus. Ritual kami lakukan karena beberapa Tahun Ini, ada 3 pohon besar yang berumur ratusan tahun telah tumbang dan debit air pun telah berkurang. Maka sesuai dengan tradisi untuk penghormatan terhadap alam, kami melakukan penyembelihan hewan kurban diantaranya sapi dan babi," ujarnya.
" Dalam doa kami memohon kepada Tuhan, para leluhur dan alam agar dapat memberkati masyarakat Desa Raifatus agar ada pemenambahan debit air wetear seperti sebelumnya. " Ungkap tokoh adat yang juga penanggungjawab hutan lindung tersebut.
Lanjut Markus, ritual yang dilaksanakan hari ini melibatkan melibatkan 16 Suku yang berada di Raifatus dan semua masyarakat yang membutuhkan air, yakni masyarakat Desa Aitoun dan masyarakat Desa Tohe Leten di bawah Koordinir Suku besar Leo Kemak.
" Saya sangat menaruh hormat yang sangat besar terhadap partisipasi masyarakat, karena semua masyarakat masih merasa memiliki tradisi dan Budaya. Maka itu Leluhur dan alam jangan kita tinggalkan, karena mereka adalah Pengantar pesan Dari kita kepada Tuhan. " Tutur pria Berumur 53 Tahun Tersebut.
Dapat Diketahui Hutan lindung Wetear-Raifatus pernah mendapatkan Juara II dalam Lomba Hutan Lindung pada Tahun 2007. Di masa Kepemimpinan Mantan Camat Raihat Bapak Guido Mauk.
(Yan)
Posting Komentar