Lukita Dinarsyah Tuwo - |
Sebagai masyarakat Batam tentu kita ingin mengetahui siapa sebenarnya Dr.Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA, tokoh yang akan memimpin Kota Batam ini.
Berikut profilnya:
Lukita dikenal sebagai seorang birokrat profesional yang telah banyak menduduki sejumlah posisi penting.
Sosoknya terbilang cukup dikenal di Kota Batam, terutama setelah dirinya menjabat sebagai Kepala BP Batam pada 2017 hingga 2019 lalu.
Lukita Dinarsyah Tuwo lahir di Bandung, 25 September 1961.
Dia menghabiskan masa kecil di kota kelahirannya dan menempuh pendidikan dasar di SD Priangan Bandung.
Selanjutnya Lukita melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bandung.
Adapun pendidikan menengah atasnya ditempuh di SMA Negeri 5 Bandung.
Selama sekolah dirinya aktif di OSIS dan softball club di Bandung.
Setamat dari SMA ia mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Industri, ITB dan lulus pada 1985.
Selama kuliah dirinya aktif di Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) dan Paduan Suara ITB.
Meski berangkat dari bidang teknik, Lukita menamatkan dua pendidikan pascasarjana di bidang ekonomi.
Gelar masternya diperoleh di University of Chicago (1990) dan University of Canderbilt, Nashville, USA (1992).
Sedangkan gelar PhD ekonominya dia raih dari University of Illionois, Urbana Champaign, USA pada 1998.
Pekerjaan
Setelah lulus dari ITB tahun 1985, Lukita bekerja sebagai Perencana Produksi Elida Gibbs Division, Unilever Indonesia (1986-1987).
Suami dari Anita Kentjanawati ini kemudian masuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 1987-1998 sebagai Staf Biro Perencanaan Makro & Studi Kuantitatif.
Setelah itu dia diangkat sebagai Direktur Neraca Pembayaran dan Kerjasama Ekonomi Internasional (1998-2005) di lembaga yang sama.
Bakal Calon Wali Kota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo
Tak lama kemudian dia diangkat menjadi Deputi Menteri PPN Bidang Pendanaan Pembangunan (2005-Agustus 2010), dan Ketua Komite untuk Efektivitas Bantuan Luar Negeri (2008-2012).
Selain itu, Lukita juga ditunjuk menjadi Wakil Presiden Komisaris PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tahun 2005 hingga Oktober 2012 serta Komisaris Independen Bank Permata.
Lukita juga menjadi anggota Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dari tahun 2000-2002 dan menjabat sebagai sekretaris KKSK dari tahun 2002-2006.
Lukita mencurahkan waktu yang tidak sedikit di Bappenas, selama 23 tahun.
Dalam perjalanan kariernya, dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Waka Bappenas).
Menjadi Waka Bappenas dirinya mendampingi Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A. yang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Kariernya di Bappenas berubah haluan ketika dirinya ditarik oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil ke Kemenko Perekonomian.
Saat itu, dirinya dilantik sebagai Sekretaris Menko Perekonomian.
Oktober 2017, Lukita dilantik menjadi Kepala BP Batam hingga Januari 2019 menggantikan Hatanto Reksodipoetro.
Organisasi
Benih-benih kemampuan memimpin sudah mulai tampak pada diri Lukita muda.
Hal itu terlihat saat dia menjabat sebagai Ketua Sie. Kesenian OSIS SMA 5 Bandung (1979-1980).
Pada rentang waktu itu pula ia didaulat menjadi Ketua Red Fox Softball Club, Bandung (1978-1981).
Saat mulai duduk di bangku kuliah, Lukita semakin giat mengasah bakat kepemimpinannya dengan menjadi Sekretaris Umum Pengurus Cabang Perbasasi, Bandung (1980-1983).
Bukan itu saja ia juga menjadi ketua 1 Paduan Suara Mahasiswa ITB selama 2 tahun (1983-1985).
Lukita juga pernah mengajar sebagai dosen "Managerial Economics" MM Information System, di Universitas Bina Nusantara (2000-2005).
Pernah juga dia mengajar di Program Ekonomi (S2/S3) di Universitas Indonesia selama 2 tahun (2001-2003).
Di dunia keinsinyuran, Lukita juga aktif tergabung sebagai Anggota Dewan Penasihat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) selama 4 tahun (2010-2014).
Di kurun waktu yang sama dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Penasihat Masyarakat Logistik.
Di kalangan almamaternya sendiri di Teknik Industri ITB, Lukita mendapatkan tempat yang terhormat.
Bagaimana tidak, selama 4 tahun dia menjabat Ketua Ikatan Alumni Teknik Industri ITB (2011-2015).
Kepiawaiannya dalam memimpin dan berorganisasi itu pula yang membawanya menjadi Ketua Dewan Pakar Kerukunan Keluarga Minahasa Selatan.
Penghargaan
- Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun (1997)
- Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun (2007)
- Bintang Maha Putera Utama (2014)
Rdk
Posting Komentar