Sebelum Berangkat Dinas Koptu Paimo Mengantarkan Ikan Lele ke Beberapa Pasar - |
“Saya
memasok ikan lele kepada para bakul (penjual) di berbagai pasar di
Kecamatan Kersana mulai tahun 2018 lalu. Untuk ikannya saya ambil dari
para petani di Cirebon dan di Brebes,” ungkapnya.
Hasil
dari kerja keras bersama istrinya Murniati (37), cukup lumayan untuk
menyekolahkan kedua putra mereka yaitu Pratama Rasya Naufal Hafid (11),
dan Muhammad Fadhil Thalah (6).
Paimo
menjelaskan, setiap 3 hari sekali dirinya mengambil ikan lele kepada
para petani di wilayah Brebes dengan menggunakan Tossa yang disewanya
dari tetangganya, sedangkan dari Cirebon diantar langsung ke rumahnya.
“Kurang
lebih sekali ambil 4 kwintal dan habis dalam waktu 3 hari di Pasar
Kersana, Cigedog, Pasar di Kecamatan Banjarharjo dan Pasar di Kecamatan
Ketanggungan,” imbuhnya.
Untuk
pengiriman ke para penjual di pasar-pasar tersebut, Kopral Paimo
melakukannya mulai sehabis sholat subuh sampai dengan pukul 06.30 WIB
dengan dibantu istri tercinta.
Paling jauh lokasi pengiriman dari rumahnya adalah di Pasar Banjarharjo yang memakan waktu sekitar 20 menit.
Keterampilan
dalam membaca peluang usahanya tersebut didapatkannya di kampung
istrinya, di Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
“Awalnya
kecil-kecilan dan di Pasar Kersana dan Cigedog saja, lama-lama sejumlah
permintaan datang dari penjual eceran di Pasar Ketanggungan dan
Banjarharjo,” tandasnya.
Ditanya
omset, Paimo mengatakan antara Rp. 8-10 juta perbulan. Angka ini adalah
dari keuntungan bersih per kilogram selama 1 bulan.
Setiap
pengiriman, ia mendapatkan pembayaran cash sehingga memudahkannya dalam
perputaran usahanya. Termasuk pengambilan langsung ke rumahnya yang
dilakukan setiap hari oleh bakul di Pasar Banjarharjo.
Pengiriman
dilakukan setiap hari kecuali saat Hari Raya Idul Fitri. Pada saat
bulan puasa sampai dengan H-3 Idul Fitri, permintaan ikan lele bisa
mencapai 2 kwintal di 4 pasar tersebut, sehingga menjadi bonus kerja
keras menghadapi lebaran dan untuk ongkos mudik ke Klaten.
Hari
ini, pengiriman ke Pasar Banjarharjo 40 kg, Pasar Cigedog 15 kg, Pasar
Kersana 10 kg, Pasar Keganggungan 15 kg, dan tambahan ke Pasar
Kubangwungu 10 kg, serta 10 kg dari bakul di Pasar Banjarharjo yang
diambil langsung.
Sementara
Murniati, menyatakan tak malu untuk membantu suaminya mengantarkan ikan
lele ke pasar-pasar tersebut. Termasuk ke beberapa tempat kuliner pecel
lele yang ada di wilayah kecamatannya dan di Kecamatan Ketanggungan.
Murniati
mengaku, harga per kilogram ikan lele untuk Rumah Makan Sambel Layah
yang sudah di fillet adalah Rp. 28 ribu, sementara yang belum fillet
adalah Rp. 24 ribu.
“Kami
sedang menabung pak untuk membeli mobil pick up untuk melancarkan usaha
dan memangkas biaya transportasi,” ucap Murniati.
(Salam)