Buruh Pabrik Sebelum Pandemi Covid-19 |
BATAM I KEJORANEWS.COM: Rudi Sakyakirti, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam menyampaikan bahwa saat ini banyak perusahaan di Batam yang kembali membuka lapangan pekerjaan meskipun obat maupun vaksin Covid-19 belum ditemukan.
" Beberapa perusahaan di Batam sudah kembali membuka perekrutan karyawan bulan ini, terutama dari sektor manufaktur, " ujar Rudi di Kantor Disnaker Batam, Sekupang - Batam, Kamis (11/6/2020).
Menurut Rudi adanya lapangan pekerjaan tersebut, dikarenakan tutupnya perusahaan-perusahaan di Malaysia dan Filipina sehingga banyak produksi dari negara tersebut dialihkan ke Batam.
" Banyak produksi barang dialihkan ke Batam, dan membuat beberapa perusahaan di Batam kebanjiran orderan barang. Dengan adanya permintaan barang yang meningkat, otomatis perusahaan membutuhkan karyawan untuk produksi, " katanya.
Dengan mulai adanya kembali lapangan pekerjaan tersebut, diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi karyawan yang sebelumnya diberhentikan dari perusahaan lamanya.
" Tercatat hingga bulan Mei 2020, ada sekitar 15 ribu karyawan dirumahkan hingga diberhentikan kerja karena perusahaan terkena dampak Covid-19." Terang Rudi.
Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, Rudi berharap ekonomi Batam kembali pulih dengan adanya kabar baik tersebut.
Dalam menjalan aktifitas perusahaan nanti, Rudi mengaku tidak khawatir terhadap ada Covid-19, karena pihaknya terus mengingatkan perusahaan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan sesuai imbauan dari pemerintah.
"Alhamdulillah protokol kesehatan sudah diterapkan perusahaan. Dan kalau saya lihat malah perusahaan-perusahaan ini yang sebenarnya lebih ketat menerapkan protokol kesehatan. Karena dari mulai masuk kantor, saat makan dan pembagian shif serta di ruangan perusahaan mereka telah menjaga jarak. Saat perekrutan karyawan mereka juga sudah menggunakan sistem online, " terangnya.
Ia menambahkan, bahwa perusahaan saat ini tidak lagi melakukan penerimaan karyawan di centre community (cc) Muka Kuning atau tempat keramaian lainnya.
" Tes seleksi masuk perusahaan juga dibatasi, yang mana tiap kali tes paling banyak itu, yang dipanggil perusahaan mungkin sekitar 10 pelamar. Jadi, tidak sekaligus semuanya," pungkasnya.
Andi Pratama