Simulasi Penanganan, Pemakaman Jenazah Covid-19- |
BREBES I KEJORANEWS.COM : Simulasi pemulasaran dan pemakaman jenazah secara prosedural
covid-19, dilatihkan oleh pihak Puskesmas Wanasari, Kecamatan Wanasari,
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kepada puluhan orang Satgas Covid-19
se-Kecamatan Wanasari, di Kantor Kecamatan Wanasari. Senin (27/4/2020).
Acara
dihadiri Camat Nuruddin, SH, Danramil 03 Wanasari Kodim 0713 Brebes
yang diwakili Serma Yusuf Triyono, Kapolsek AKP Mulyono, SH, Kepala
Puskesmas Wanasari dr. Rofiqoh, Kepala Puskesmas Jagalempeni Sri Wahyuni
S.Km, Kepala Puskesmas Sidamulya dr. Agus Nawawi, para Kepala Desa dan
Kaur Kesra/Lebe se-Kecamatan Wanasari.
Selain
mendapatkan teori, para Kaur Kesra/Lebe se-Kecamatan Wanasari
khususnya, juga melakukan praktek langsung secara bergantian dengan SOP
tersebut.
Disampaikan
Camat Wanasari Nuruddin, SH, bahwa pelatihan bertujuan agar jajaran
Pemdes di Kecamatan Wanasari mempunyai persamaan persepsi tentang
pemulasaran dan pemakaman jenazah sesuai SOP covid-19.
“Tujuan
khususnya adalah melatih para lebe agar siap jika sewaktu-waktu ada
warganya yang meninggal terpapar virus corona akan dimakamkan. Ini semua
untuk menanggulangi penularan wabah selanjutnya kepada masyarakat,”
ucapnya.
Sementara
Kapolsek Wanasari, AKP Mulyono SH, menyatakan apresiasi atas pelatihan
dan pengetahuan kepada para Kades, Lebe, TNI-Polri dan juga instansi
terkait lainnya.
Menurutnya,
pelatihan sangat penting bagi tenaga medis maupun perangkat desa dan
TNI-Polri yang difungsikan sebagai tenaga medis dalam Satgas Covid-19
se-Kecamatan Wanasari, sehingga tidak tertular covid-19. Pasalnya,
mereka merupakan garda terdepan penguburan jenazah agar tidak
mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Sedangkan
disampaikan pemateri, Kepala Puskesmas Wanasari dr. Rofiqoh, bahwa
jenazah covid-19 tidak menular asalkan penanganannya mulai dari proses
memandikan, mengafani, hingga menguburkan, dilakukan sesuai dengan
prosedur atau protokol khusus.
Bagi
para petugas yang menangani jenazah covid-19, wajib menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang lengkap seperti sarung tangan, masker, dan
pelindung mata. Bagian mata, hidung, mulut, telinga dan luka, ditutup
dengan plerter plastik. Prosesi pemakaman juga diatur agar keluarga
tetap menjaga jarak dengan jenazah.
Menurut
WHO jika seseorang meninggal karena terinfeksi covid-19, paru-paru dan
organ tubuh lainnya masih mungkin mengandung virus hidup yang dapat
bertahan hidup di permukaan hingga sembilan hari. Virus corona ini mampu
bertahan hidup di beberapa permukaan benda seperti kayu, aluminium,
kain, dan benda lainnya.
“Apabila
protokol pemulasaran dan pemakaman jenazah covid-19 dilakukan dengan
baik dan benar, maka jenazah tidak akan menularkan virus kepada orang
yang masih hidup. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi,
dan tali untuk menurunkan peti jenazah juga dikubur bersama jenazah,”
tegas dr. Rofiqoh
(Salam)