Add caption |
BATAM I KEJORANEWS.COM: Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Dendi Gustinandar bersama jajaran melakukan kunjungan kerja ke Taipei Economic and Trade Office (TETO). Jum'at, (14/02/2020)
Dalam kesempatan itu ia mengatakan bahwa Taiwan dan BP Batam perlu membangun hubungan baik di bidang investasi dan perdagangan yang berkelanjutan.
Hal ini menurutnya, dikarenakan banyak perusahaan Taiwan yang ingin melakukan ekspansi di Batam. Salah satunya Pegatron yang telah beroperasi di kawasan industri Batamindo.
Pegatron terdaftar sebagai perusahaan yang bergerak di bidang smart home TV, dengan total investasi awal sebesar 40 juta USD. Pegatron yang telah beroperasi di Batam, mampu menarik banyak perusahaan Taiwan dan China untuk melihat kesempatan berinvestasi di Batam, terutama dengan supply chainnya.
“Koordinasi yang baik harus dilakukan untuk memudahkan pertukaran informasi bagi para investor Taiwan yang ingin berinvestasi. Batam telah sangat siap dengan sumber daya manusia dan infrastruktur yang andal, didukung suplai air dan listrik yang masih banyak untuk menopang investasi baru" terangnya pada kunjungan tersebut, (12/2) disambut hangat oleh First Secretary Economic Division dan Secretary Economic Division.
Bahkan pihaknya memliki rencana untuk mengadakan pertemuan bisnis dengan mengundang calon investor Taiwan melalui TETO, TAITRA (Taiwan Trade Centre) maupun perwakilan Taiwan yang berada di BKPM.
Secretary Economic Division Mr. Kenward Tsai, menyarankan Batam perlu memberikan insentif serta birokrasi yang lebih baik dan cepat agar dapat berkompetisi dengan Vietnam. Dalam 20 tahun ke depan perusahaan-perusahaan yang ada di Taiwan melihat Indonesia menjadi masa depan perluasan investasinya. “Sejauh ini terdapat dua puluh ribu orang Taiwan dan dua ribu perusahaan Taiwan yang terdaftar di Indonesia,” ujar Ken.
Sementara, First Secretary Economic Division Mr. Chris Chen mengapresiasi dan mendukung BP Batam agar mengunjungi Taiwan untuk bertemu langsung dengan investor dikarenakan mereka selalu mencari kawasan untuk memperluas investasi mereka.
Chen berpendapat lokasi Batam sangat strategis dengan status kawasan perdagangan bebas. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Indonesian Economic and Trade Office (IETO) untuk Taiwan yang telah membawa 15 delegasi bisnis pada Agustus lalu untuk melihat kesempatan berinvestasi di Kawasan Perdagangan Bebas Batam.
"Kami (TETO) juga akan segera berkunjung ke Batam untuk melihat langsung perkembangan investasi di Batam, sehingga nantinya dapat menyampaikan pada pengusaha Taiwan yang ingin melakukan ekspansi di Indonesia," tutupnya.
Hal ini menurutnya, dikarenakan banyak perusahaan Taiwan yang ingin melakukan ekspansi di Batam. Salah satunya Pegatron yang telah beroperasi di kawasan industri Batamindo.
Pegatron terdaftar sebagai perusahaan yang bergerak di bidang smart home TV, dengan total investasi awal sebesar 40 juta USD. Pegatron yang telah beroperasi di Batam, mampu menarik banyak perusahaan Taiwan dan China untuk melihat kesempatan berinvestasi di Batam, terutama dengan supply chainnya.
“Koordinasi yang baik harus dilakukan untuk memudahkan pertukaran informasi bagi para investor Taiwan yang ingin berinvestasi. Batam telah sangat siap dengan sumber daya manusia dan infrastruktur yang andal, didukung suplai air dan listrik yang masih banyak untuk menopang investasi baru" terangnya pada kunjungan tersebut, (12/2) disambut hangat oleh First Secretary Economic Division dan Secretary Economic Division.
Bahkan pihaknya memliki rencana untuk mengadakan pertemuan bisnis dengan mengundang calon investor Taiwan melalui TETO, TAITRA (Taiwan Trade Centre) maupun perwakilan Taiwan yang berada di BKPM.
Secretary Economic Division Mr. Kenward Tsai, menyarankan Batam perlu memberikan insentif serta birokrasi yang lebih baik dan cepat agar dapat berkompetisi dengan Vietnam. Dalam 20 tahun ke depan perusahaan-perusahaan yang ada di Taiwan melihat Indonesia menjadi masa depan perluasan investasinya. “Sejauh ini terdapat dua puluh ribu orang Taiwan dan dua ribu perusahaan Taiwan yang terdaftar di Indonesia,” ujar Ken.
Sementara, First Secretary Economic Division Mr. Chris Chen mengapresiasi dan mendukung BP Batam agar mengunjungi Taiwan untuk bertemu langsung dengan investor dikarenakan mereka selalu mencari kawasan untuk memperluas investasi mereka.
Chen berpendapat lokasi Batam sangat strategis dengan status kawasan perdagangan bebas. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Indonesian Economic and Trade Office (IETO) untuk Taiwan yang telah membawa 15 delegasi bisnis pada Agustus lalu untuk melihat kesempatan berinvestasi di Kawasan Perdagangan Bebas Batam.
"Kami (TETO) juga akan segera berkunjung ke Batam untuk melihat langsung perkembangan investasi di Batam, sehingga nantinya dapat menyampaikan pada pengusaha Taiwan yang ingin melakukan ekspansi di Indonesia," tutupnya.
Humas BP Batam