Sertijab Kalapas IIA Batam |
BATAM I KEJORANEWS.COM : Kepala Definisi Pemasyarakatan Kanwil Kepri Kemenkum Ham, Dedi Handoko menyampaikan selamat bertugas kepada pejabat yang lama di Sibolga - Sumatera Utara, dan terima kasih atas pengabdiannya selama berada di Lapas Batam ini, semoga dapat dijadikan bekal untuk tugas kedepan dan semoga terus meningkat karirnya. Kamis, (16/01/2020)
"Kepada pejabat baru, bertugaslah penuh tanggung jawab, dengan dedikasi yang tinggi. Karena jabatan adalah kepercayaan yang diberikan oleh bangsa, negara dan tuhan yang esa," pesannya. Pada Serah terima jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Sertijab Kalapas) Kelas IIA Batam, (15/1) di gedung Lapas Kelas IIA Batam, Tembesi - Batam.
Ia melanjutkan Lapas Batam merupakan Lapas yang terbesar di Kepulauan Riau ini, dan yang terbanyak penghuninya. Tentu banyak permasalahan, dan yang sampai komplek di sini.
"Saya tekankan, terkait pembinaan, dalam keterampilan, untuk itu pelatihan keterampilan kompetensi bersertifikat harus segera dilaksanakan. Pengamanan dapat ditingkatkan lagi, dan bekerjasama dengan BNN dalam giat P4GN. Dan pelayanan, layanan harus diberikan sebaik mungkin tanpa harus ada pungutan/bayaran sepeserpun (pungutan liar/Pungli) demi perubahan, harus kita laksanakan dan tanamkan dalam membangun intergritas," tutupnya.
Sertijab Kalapas Kelas IIA Batam, dari Surianto kepada Mishbahuddin dihadiri oleh, Asisten Administrasi Umum Pemko Batam, Kepala RS Embung Fatimah, Forkompida dan OPD Kota Batam, BNNP Provinsi, Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti, Yonif Marinir 10/Satria Bhumi Yudha, beserta tamu undangan lainnya.
Selanjutnya usai penandatanganan sertijab, Selaku pejabat baru sebagai Kalapas kelas IIA Batam, Misbahuddin menyampaikan bahwa disini sebenarnya orang baru stock lama, sudah bertugas dari tahun 2002 sampai 2006 di Batam, selanjutnya ke Lampung, kembali lagi Kepri di Tanjungpinang.
"Pada hari ini sesuai dengan surat kepetusan Kemenkum Ham bulan Desember tahun 2019, kami di tugaskan kembali ditempat ini. Sebelumnya saya di Lapas narkotika dan sekarang umum, ini merupakan suatu tantangan yang cukup besar untuk itu tanpa kontribusi dan campur tangan kita semua, tidak ada apa-apanya dan tidak dapat berjalan dengan baik," terangnya.
Untuk itu, ia melanjutan diperlukan kebersamaan dari atas hingga bawah dengan memahami Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang dilakukan. Selaku orang baru, khususnya kepada stackholder agar kerjasama dapat dilanjuti, karena melihat Lapas sekarang ini bukan seperti Lapas yang dulu, dimana tingkat kriminalitas semakin hari semakin tinggi tentunya.
"Diperlukan pola pikir yang baik, kerjasama yang baik, sehingga sesuatunya dapat berjalan dengan baik. Mohon ijin kepada semuanya, karena semakin hari pekerjaan semakin menumpuk dan tanggung jawab semakin besar," pungkasnya yang memiliki anak sepasang/dua, Perempuan masih duduk dibangku SMA dan Laki-laki SMP di Tanjungpinang.
Ia melanjutkan Lapas Batam merupakan Lapas yang terbesar di Kepulauan Riau ini, dan yang terbanyak penghuninya. Tentu banyak permasalahan, dan yang sampai komplek di sini.
"Saya tekankan, terkait pembinaan, dalam keterampilan, untuk itu pelatihan keterampilan kompetensi bersertifikat harus segera dilaksanakan. Pengamanan dapat ditingkatkan lagi, dan bekerjasama dengan BNN dalam giat P4GN. Dan pelayanan, layanan harus diberikan sebaik mungkin tanpa harus ada pungutan/bayaran sepeserpun (pungutan liar/Pungli) demi perubahan, harus kita laksanakan dan tanamkan dalam membangun intergritas," tutupnya.
Tamu Undangan Sertijab |
Selanjutnya usai penandatanganan sertijab, Selaku pejabat baru sebagai Kalapas kelas IIA Batam, Misbahuddin menyampaikan bahwa disini sebenarnya orang baru stock lama, sudah bertugas dari tahun 2002 sampai 2006 di Batam, selanjutnya ke Lampung, kembali lagi Kepri di Tanjungpinang.
"Pada hari ini sesuai dengan surat kepetusan Kemenkum Ham bulan Desember tahun 2019, kami di tugaskan kembali ditempat ini. Sebelumnya saya di Lapas narkotika dan sekarang umum, ini merupakan suatu tantangan yang cukup besar untuk itu tanpa kontribusi dan campur tangan kita semua, tidak ada apa-apanya dan tidak dapat berjalan dengan baik," terangnya.
Untuk itu, ia melanjutan diperlukan kebersamaan dari atas hingga bawah dengan memahami Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang dilakukan. Selaku orang baru, khususnya kepada stackholder agar kerjasama dapat dilanjuti, karena melihat Lapas sekarang ini bukan seperti Lapas yang dulu, dimana tingkat kriminalitas semakin hari semakin tinggi tentunya.
"Diperlukan pola pikir yang baik, kerjasama yang baik, sehingga sesuatunya dapat berjalan dengan baik. Mohon ijin kepada semuanya, karena semakin hari pekerjaan semakin menumpuk dan tanggung jawab semakin besar," pungkasnya yang memiliki anak sepasang/dua, Perempuan masih duduk dibangku SMA dan Laki-laki SMP di Tanjungpinang.
Andi Pratama