Polisi Lalu Lintas Mengurai Kemacetan di Jalan Soutlink - Sekupang |
BATAM I KEJORANEWS.COM : Trafic lalu lintas mulai dari nagoya hingga menuju tiban - Sekupang khususnya, ketika di jam - jam sibuk kerja pengguna kendaraan baik itu roda dua dan roda empat terlibat macet. kamis, (02/01/2020)
Terkait hal tersebut, selaku Pengamat Bisnis Batam, Thomas AE menyampaikan ada beberapa kendaraan alat berat (Trailer, Truk, dll) mengangkut barang-barang sehingga sering kali terjadi mogok, terbalik, dan menimbulkan macet.
Sangat menganggu kenyamanan warga beraktifitas, dan menurutnya ada pembiaran, khususnya di koordinat daerah Soutlink dimana atas kejadian tersebut akhirnya aparat kepolisian sibuk untuk mengevakuasi kendaraan, serta mengatur lalu lintas akibat macet.
"Semestinya. Pemerintah harus ada solusi mengatur jadwal Trailer, Truk pada jam - jam tertentu, mulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB untuk trafic kendaraan biasa, sehingga masyarakat bisa lancar berlalu lintas di jalanan, dan dari jam 22.00 WIB sampai pagi bisa digunakan untuk kendaraan - kendaraan alat berat," terangnya.
Ia melanjutkan karena pengguna jalan bukan hanya warga Tiban - Sekupang. Seperti warga yang tinggal di Tanjung riau, Tanjung uncang, hingga Batu aji yang kebutulan bekerja di seputaran Nagoya, Batu Ampar.
"Ini sangat menyita waktu, serta mengurangi kenyamanan saat berkendara. Karena, dalam situasi seperti sekarang ini, jika terburu-buru dan saling berdesakan tidak menutup kemungkinan terjadinya Kecelakaan Lalulintas (Laka lantas), hingga memakan korban meninggal dunia," terangnya.
Untuk itu, Ia menegaskan harus ada perhatian dan solusi dari pemerintah khususnya, instansi dan aparat terkait supaya jangan terjadi pembiaran, serta harus adanya tindakan tegas dan solusi bagi masyarakat.
"Jika terjadi macet bisa memakan waktu 3 sampai 4 jam, ketika jam pulang aturan sampai dirumah bisa jam 17.00 WIB karena terkendala macet sekitar jam 20.00 - 21.00 WIB. Begitu juga jika hendak ke tempat kerjaan, dan ini bisa menghambat perekonomian," tutupnya kepada pewarta di Tiban, Sekupang - Batam.
Sangat menganggu kenyamanan warga beraktifitas, dan menurutnya ada pembiaran, khususnya di koordinat daerah Soutlink dimana atas kejadian tersebut akhirnya aparat kepolisian sibuk untuk mengevakuasi kendaraan, serta mengatur lalu lintas akibat macet.
"Semestinya. Pemerintah harus ada solusi mengatur jadwal Trailer, Truk pada jam - jam tertentu, mulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB untuk trafic kendaraan biasa, sehingga masyarakat bisa lancar berlalu lintas di jalanan, dan dari jam 22.00 WIB sampai pagi bisa digunakan untuk kendaraan - kendaraan alat berat," terangnya.
Ia melanjutkan karena pengguna jalan bukan hanya warga Tiban - Sekupang. Seperti warga yang tinggal di Tanjung riau, Tanjung uncang, hingga Batu aji yang kebutulan bekerja di seputaran Nagoya, Batu Ampar.
"Ini sangat menyita waktu, serta mengurangi kenyamanan saat berkendara. Karena, dalam situasi seperti sekarang ini, jika terburu-buru dan saling berdesakan tidak menutup kemungkinan terjadinya Kecelakaan Lalulintas (Laka lantas), hingga memakan korban meninggal dunia," terangnya.
Untuk itu, Ia menegaskan harus ada perhatian dan solusi dari pemerintah khususnya, instansi dan aparat terkait supaya jangan terjadi pembiaran, serta harus adanya tindakan tegas dan solusi bagi masyarakat.
"Jika terjadi macet bisa memakan waktu 3 sampai 4 jam, ketika jam pulang aturan sampai dirumah bisa jam 17.00 WIB karena terkendala macet sekitar jam 20.00 - 21.00 WIB. Begitu juga jika hendak ke tempat kerjaan, dan ini bisa menghambat perekonomian," tutupnya kepada pewarta di Tiban, Sekupang - Batam.
Andi Pratama