Kondisi Banjir di Ulu Maras- |
Berdasarkan Informasi yang dihimpun media Kejoranews.com bahwa sampai dengan waktu Minggu malam (22/12/19), beberapa titik rumah warga masih terendam air hujan dengan batas ketinggian dada orang dewasa, antara lain di rumah warga RT 01, RT 02, RT 03, RT 06 dan RT 07.
Arpiandi Ketua RT 3, Desa Ulu Maras mengatakan curah air hujan mulai naik pada pagi hari hingga menjelang sore. Sehingga warga diminta untuk selalu waspada, jika pada malam hari hujan turun warga segera mengungsi ke titik lokasi pengungsian.
Meski saat ini belum diketahui berapa total kerugian materi, namun sejumlah warga mengaku khawatir jika air masih tetap pada ketinggian dada orang dewasa. Karena ada beberapa hewan buas akan naik di pemukiman warga, salah satunya buaya yang baru-baru ini tertangkap di daerah Jemaja Timur.
"Terus terang kami sangat khawatir, dengan banjir ini, karena bisa saja buaya bisa masuk ke pemukiman kami," ungkap Arpiandi.
Diketahui sebelumnya, hujan yang terjadi beberapa pekan belakangan membuat warga mengaku khawatir. Seperti yang diungkapkan Suryawan (35) warga Desa Ulu Maras mengaku khawatir dengan tingginya curah hujan pada sepekan terakhir. Menurutnya, hujan yang tidak kunjung reda, akan mengakibatkan debit air bertambah dan akhirnya terjadi genangan di sekitar wilayah pemukiman warga.
Banjir yang merendam Desa Ulu Maras Kecamatan Jemaja Timur itu dinilai oleh Dedy Syahputra bahwa Kabupaten Anambas belum sepenuhnya baik atau dalam bahasa setempat lawa.
"Ini menandakan bahwa Anambas butuh perubahan. Anambas butuh pemimpin yang peduli dan respon terhadap kondisi masyarakat," ujar Dedy, pemuda yang aktif dalam bidang kemanusiaan ini.
Sebelumnya, Anggota DPRD Anambas dari Daerah Pemilihan Jemaja, Jemaja Timur Ayub, saat dimintai tanggapannya mengungkapkan sampai saat ini pemerintah daerah belum memberikan perhatian lebih terhadap upaya penanggulangan banjir itu.
Menurut politisi PPP itu, Pemkab Anambas perlu secara rutin melakukan normalisasi sungai dari Dapit sampai ke Kuale Maras dan beberapa sungai besar. Karena menurutnya penyebab utama banjir Ulu Maras adalah luapan air sungai yang berada di sekitar Ulu Maras.
Yang sangat disayangkan lanjut Ayub, program normalisasi sungai tersebut tidak diteruskan hingga ke muara sungai, seperti normalisasi sungai dari air Terjun Neraja ke sungai besar yang mengarah ke Kuala Maras.
"Kalau memang pemerintah serius dalam hal ini untuk mengatasi banjir, mudah dan bisa saja, silahkan lakukan normalisaai sungai dari Dapit sampai ke Kuala Maras, seperti pelebaran atau dikeruk atau istilahnya pendalam alur sungai," kata Ayub
Lebih lanjut Ayub menjelaskan, pada tahun 2013 lalu, Pemerintah Kabupaten melakukan program normalisasi sungai Air Terjun Naraja sepanjang satu kilometer dan langsung dipasang batu miring. "Hari ini sungai sudah semak, pemeliharaan buat normalisasi sungai aje tak ade lagi," ucapnya.
(Ardian)