Wisman Turki Mencoba Alat Tenun Kain Khas Melayu kepulauan Riau |
Keberadaan alat tenun yang berbahan dasar kayu menjadi bagian dari pameran adalah binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, yang berlangsung di Grand Batam Mall, Nagoya - Batam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan alat ini merupakan milik pengrajin tenun yang ada di Pulau Ngenang.
"Ada 13 penenun binaan Dekranasda di Pulau Ngenang. Selain bantuan pelatihan, Dekranasda bersama Pemerintah Kota Batam juga memberikan bantuan alat. Produksinya memang belum banyak, belum bisa memenuhi permintaan yang sudah cukup banyak. Tapi kita terus lakukan pembinaan supaya semakin banyak masyarakat Ngenang yang bisa menenun," terangnya.
Alat tenun ini ternyata menarik bagi Wisman selain Turki, ada dari Singapura, Philipina, Malaysia dan India. "Kita juga menjelaskan ke wisman kalau di Pulau Ngenang ada perkampungan tenun. Dan mereka tertarik," katanya.
Lanjut, Ardiwinata mengatakan beberapa rumah akan dilatih untuk menjadi homestay, sehingga wisatawan datang, menginap di rumah warga, menikmati suasana asli pulau, dan belajar tenun.
"Konsep-konsep wisata seperti ini diharapkan bisa meningkatkan lama tinggal atau length of stay Wisman di Batam. Ke depan, Pulau Ngenang ini akan dikembangkan menjadi kampung wisata. Dengan kegiatan utamanya adalah menenun," tutupnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan alat ini merupakan milik pengrajin tenun yang ada di Pulau Ngenang.
"Ada 13 penenun binaan Dekranasda di Pulau Ngenang. Selain bantuan pelatihan, Dekranasda bersama Pemerintah Kota Batam juga memberikan bantuan alat. Produksinya memang belum banyak, belum bisa memenuhi permintaan yang sudah cukup banyak. Tapi kita terus lakukan pembinaan supaya semakin banyak masyarakat Ngenang yang bisa menenun," terangnya.
Alat tenun ini ternyata menarik bagi Wisman selain Turki, ada dari Singapura, Philipina, Malaysia dan India. "Kita juga menjelaskan ke wisman kalau di Pulau Ngenang ada perkampungan tenun. Dan mereka tertarik," katanya.
Lanjut, Ardiwinata mengatakan beberapa rumah akan dilatih untuk menjadi homestay, sehingga wisatawan datang, menginap di rumah warga, menikmati suasana asli pulau, dan belajar tenun.
"Konsep-konsep wisata seperti ini diharapkan bisa meningkatkan lama tinggal atau length of stay Wisman di Batam. Ke depan, Pulau Ngenang ini akan dikembangkan menjadi kampung wisata. Dengan kegiatan utamanya adalah menenun," tutupnya.
Andi Pratama