Peresmian SPKT Natuna - |
NATUNA I KEJORANEWS.COM: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal dan Kepala Kejaksaan Negeri Natuna Juli Isnur Boy Meresmikan Operasionalisasi SKPT Natuna dan penandatanganan berita acara penenggelaman kapal asing pelaku ilegal Fising di Kabupaten Natuna, Senin (7/10/2019).
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal dalam kata sambutannya menyampaikan, bahwa pertumbuan ekonomi di Natuna pada 2016 hanya 3,5 persen. Setelah dua tahun Sentra Perikanan dan Kelautan Terpadu (SKPT) beroperasi, ekonomi Natuna tumbuh menjadi 5,8 persen. Menurutnya, hal itu terjadi karena ditopang sektor perikanan yang berkontribusi 19 persen pada pertumbuhan ekonomi Natuna. SKPT ini diharapkan dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan Masyarakat Natuna, khususnya bagi Nelayan.
Photo Bersama |
“ Kami berharap untuk ke depannya pertumbuhan perekonomian Natuna bisa semakin meningkat dengan maksimalnya kegiatan di SKPT ini, " ungkapnya.
Ia juga mengucapkan selamat datang kepada Kementerian Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastiti beserta rombongan di Kabupaten Natuna.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam kata sambutannya mengatakakan, SKPT Natuna yang dibangun selama periode 2015-2019 dengan anggaran Rp 221,7 miliar memiliki beberapa fasilitas pokok, seperti dermaga dan kawasan jalan. Fasilitas tersebut katanya, digunakan untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan Kelautan dan Perikanan, mulai dari pendaratan hasil tangkapan, pengolahan, hingga pemasaran.
" Pada 2018, volume produksi perikanan tangkap di SKPT Natuna sekitar 1 juta kilogram dengan nilai penjualan Rp 27,3 miliar. Sementara hingga September 2019, produksi perikanan tangkap telah mencapai 1,18 juta Kg dengan nilai penjualan Rp 19,3 miliar, " ucapnya.
Dikatakannya lagi, Ikan hasil tangkapan nelayan yang dominan di SKPT Natuna yaitu cumi-cumi, gurita, ikan karang, dan tongkol yang ditangkap menggunakan alat penangkapan ikan bubu ikan, pancing ulur (handline), dan bagan. Ikan-ikan tersebut banyak dijual ke Pontianak, Tanjung Pinang, Batam, dan Jakarta.
" Untuk itu, pemerintah akan membantu menyediakan kapal-kapal hingga tempat penyimpanan agar masyarakat bisa jadi nelayan atau eksportir yang kuat. Itu cara termudah untuk membangun sentra-sentra pertahanan berbasis masyarakat setempat, " paparnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Wan Siswandi, Ketua DPRD Kabupaten Natuna Andes Putra, Rombongan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Perwakilan Dubes Norwegia dan Wakil Dubes Newzeland, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pimpinan Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD), Sejumlah Kepala Desa Se-Kabupaten Natuna, Tokoh Agama, dan Masyarakat.
( Iwan Kurniawan )