Kantor Disnaker Kota Batam, Sekupang - Batam |
BATAM I KEJORANEWS.COM: Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam terdapat puluhan perusahan yang tutup dan ratusahan pekerja mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Minggu, (01/09/2019)
Disamping ada beberapa perusahaan tutup, Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengakatan banyak juga perusahaan yang exspansi, buka baru. Mengimbangi perusahaan yang tutup.
"Sampai saat ini terdapat sekitar 27 sampai 29 perusahaan yang tutup, dan pekerja yang di PHK terdapat sekitar 900 orang," ungkapnya.
Terkait perusahaan banyak tutup, menurutnya yang banyak tutup merupakan perusaahan level bawah, yang menyapot industri - industri induk. Kalau industri induknya tidak ada otomatis berimbas kepada perusahaan tersebut.
"Contoh, perusahaan - perusahaan yang ada di suatu kawasan shipyard, sebagai pemasok besi las, kawat, dll. Kalau shipyardnya tutup otomatis perusahan penyapot ini ikutan tutup," terangnya.
Ia melanjutkan, pada semester satu, terdapat dua perusahaan yang buka. Salah satunya Pegatron Technology Indonesia memproduksi perangkat sinyal kecepatan tinggi (WiFi, dll) yang mana bekerjasama dengan perusahaan Satnusa - Batam.
"Diakhir tahun ini, perusahaan tersebut menargetkan kurang lebih 1600 pekerja (Loker)," terangnya di Kantor Walikota Batam, (26/8) usai mendampingi Walikota Batam menemui unjuk rasa buruh/pekerja.
Selanjutnya, Terkait Pencari kerja (Pencaker), Ia menjelaskan ada dua (2) macam, Pencaker dari Batam asli dan luar Batam (Nusantara).
"Dalam tahun ini mencapai 20 ribu orang, dari data AK1/Kartu Kuning (Kartu Pencari Kerja) yang telah dikeluarkan. Kebanyakan daftar menggunakan KTP luar Batam atau kebanyakan pendatang," tutupnya.
"Sampai saat ini terdapat sekitar 27 sampai 29 perusahaan yang tutup, dan pekerja yang di PHK terdapat sekitar 900 orang," ungkapnya.
Terkait perusahaan banyak tutup, menurutnya yang banyak tutup merupakan perusaahan level bawah, yang menyapot industri - industri induk. Kalau industri induknya tidak ada otomatis berimbas kepada perusahaan tersebut.
"Contoh, perusahaan - perusahaan yang ada di suatu kawasan shipyard, sebagai pemasok besi las, kawat, dll. Kalau shipyardnya tutup otomatis perusahan penyapot ini ikutan tutup," terangnya.
Ia melanjutkan, pada semester satu, terdapat dua perusahaan yang buka. Salah satunya Pegatron Technology Indonesia memproduksi perangkat sinyal kecepatan tinggi (WiFi, dll) yang mana bekerjasama dengan perusahaan Satnusa - Batam.
"Diakhir tahun ini, perusahaan tersebut menargetkan kurang lebih 1600 pekerja (Loker)," terangnya di Kantor Walikota Batam, (26/8) usai mendampingi Walikota Batam menemui unjuk rasa buruh/pekerja.
Selanjutnya, Terkait Pencari kerja (Pencaker), Ia menjelaskan ada dua (2) macam, Pencaker dari Batam asli dan luar Batam (Nusantara).
"Dalam tahun ini mencapai 20 ribu orang, dari data AK1/Kartu Kuning (Kartu Pencari Kerja) yang telah dikeluarkan. Kebanyakan daftar menggunakan KTP luar Batam atau kebanyakan pendatang," tutupnya.
Andi Pratama