Isdianto di Forum Diskusi - |
Hadir dalam kesempatan ini kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Widi Santuso, kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Erry Prihandry, kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut Avicenia Darwis, Bupati Natuna Hamid Rizal, Bupati Anambas Abdul Haris, Asisten Ekonomi Pembangunan Samsul Bahrum dan Karo Perekonomian Heri Andrianto.
Khusus untuk wilayah Kepulauan Riau dilaporkan terdapat 19 KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) Migas yang terdiri dari 4 Kontraktor Produksi (Eksploitasi) yakni Premier Oil Natuna Sea B.V, PT. Medco E&P Indonesia, Star Energy (Kakap) Ltd dan Pertamina EP – PT. PAN (Pertalahan Arnebatara Natuna).
Adapun selebihnya terdapat 15 kontraktor Eksplorasi seperti AWE Ltd, Titan rescources (Natuna) Indonesia. Ltd, Santos Northwest Natuna B.V, West Natuna Exploration.Ltd, Primer Oil Tuna Sea B.V, Indoreach Exploration Ltd, Lundin Oil and Gas B.V (Baronang), Lundin Oil and Gas B.V (Cakalang), North Sokang Energy Ltd (North Sokang), Black Platinum Invesment Ltd (Sokang), PT Medco Energi International TBK, Lundin Gurita B.V, PT. Mandiri Panca Usaha dan PT. Equator Energy
Adapun masalah pengelolaan minyak bumi dan gas sendiri tertuang dalam undang-undang nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Dalam Diskusi ini Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto disamping membuka acara, juga sebagai keynote speaker. Yang mana Isdianto katakan bahwa
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menaruh harapan besar pada Kontribusi dan dukungan SKK Migas terhadap pembangunan daerah.
“Dalam membangun daerah Provinsi Kepri tidak bisa berjalan sendiri. Kami mengharapkan dukungan dan peran serta dan sinergitas seluruh stakeholder khususnya stake holder di sektor hulu migas sebagai bentuk kontribusi membangun Bersama Daerah Kepulauan Riau,” kata Isdianto.
Disetiap pelaksanaan Musrenbang, kata Isdianto Daerah yang menghasilkan Migas di Provinsi Kepri selalu mengharapkan adanya pembangunan nyata di daerahnya dari hasil pengelolaan migas tersebut.
“Banyak sektor yang akan kita bangun. Termasuk sektor pariwisata yang sedang kita galakkan. Dengan adanya dukungan dari SKK Migas diharapkan bisa membangun sarana dan prasana infrastruktur (akses) untuk mendorong Pariwisata agar lebih mudah terjangkau,” kata Isdianto.
Selain itu, kata Isdianto, Presiden RI Joko Widodo juga sangat fokus dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dan dalam hal ini diharapkan semoga SKK Migas bisa memberikan pelatihan dan pendidikan dalam peningkatan SDM masyarakat lokal agar bisa bekerja di Ladang Migas tersebut nantinya.
“Terus bersinergi antara Pemerintah Provinsi Kepri dengan SKK Migas agar lebih nyata dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat,” kata Isdianto.
Dalam pertemuan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepri berharap juga dibangunnya Kantor Perwakilan SKK Migas di Provinsi Kepri yang bertujuan untuk mempermudah komunikasi dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi. Dan semua sama-sama mengetahui bahwa Provinsi Kepri merupakan salah satu penyumbang produksi migas terbesar di Indonesia. (Ade)