Kadis perikanan Natuna(kanan pakai topi) bersama tim dari Jepang yang akan mendanai pembangunan pasar ikan - |
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Pemerintah tengah memproses pembabangunan Pasar Ikan Ranai. Pasar ini akan dibangun di kawasan darat dan laut dengan total anggaran sebesar Rp 46 miliar.
Pemerintah juga telah menyepakati lokasi pembangunan pasar itu akan tetap pada posisi semula dengan tambahan luas kurang lebih 147 dikali panjang kurang lebih 67,5 meter tegak lurus ke arah laut.
Bagunan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti revetment, pusat kuliner, pabrik es (20 ton), cold storage (30 ton), rumah jaga, toilet, instalasi air bersih, IPAL, landscaping, jalan, parkir, dan gardu listrik.
Fisik bangunan pasar rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2021 nanti karena ada beberapa proses yang mesti dilalui sebagai tahapan pembangunan.
"Sekarang kita masih mengurus izin, administrasi dan lahannya. Karena Natuna tidak memiliki kewengan atas laut, maka proses izin dan administrasinya memerlukan waktu agak lama, terutama sekali untuk kegiatan reklamasi," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Zakimin di tempat kerjanya, kemarin.
Bangunan pasar ini juga memerlukan AMDAL, penyesuaian dengan kebijakan RZWP3K Provinsi Kepri dan Izin lingkungan dari Gubernur Kepri.
"Tahun ini juga kita akan menuntaskan lahan darat, DED, data dan informasi awal terhadap jumlah pedagang dan lapak serta Izin Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) karena kegiatan pembangunan dekat dengan kawasan Bandara," jelas Zaki.
Bila proses tersebut dapat dituntaskan tahun ini, tahapan pembangunan akan dilanjutkan pada tahap pamatangan lahan berupa reklamasi, relokasi maupun penghapusan aset pemerintah yang berada di sekitar kawasan darat pasar itu.
"Sehingga tahun 2021 itu tahapan pembangunan fisiknya bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Ia menegaskan, proyek pembangunan ini akan laksanakan oleh pihak ketiga melalui proses lelang karena dana pembangunan itu disalurkan melalui APBN.
"Walaupun ini dana hibah dari jepang, tetap dilelang karena dananya disalurkan melalui APBN. Mudah-mudahan lah prosesnya lancar," tutupnya. (Adw)