Kabid Humas Polda kepri |
BATAM I KEJORANEWS.COM : Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Drs. S. Erlangga menghimbau terkait pencegahan dan pengobatan virus cacar monyet (Monkeypox). Jum'at, (17/05/2019)
"Kita sadari bahwa Kepri sendiri berdekatan dengan Singapura, sehingga kita harus siap dan sigap mengantisipasinya. Dimana WN Nigeria (38 tahun) teridentifikasi kena cacar monyet pas baru tiba di Singapura. Penyakit langka ini disebabkan virus, menular ke manusia melalui hewan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, penularan cacar monyet terjadi akibat kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa pada hewan yg terinfeksi (kera, tikus dan tupai). Selain itu, makan daging hewan terinfeksi (masak tidak matang) juga faktor risiko terkena virus.
"Penularan sekunder dari manusia ke manusia, akibat kontak langsung dengan lendir dari saluran pernapasan orang yg terinfeksi, lesi kulit orang yg terinfeksi/benda yang terkontaminasi cairan yang dari tubuh pasien atau dari lesi.Penularan melalui partikel pernapasan, butuh kontak tatap muka berkepanjangan, sehingga anggota rumah tangga orang terinfeksi berisiko terkena lebih besar," jelasnya.
Gejala Monkeypox, sambung Erlangga mengatakan masa inkubasi cacar monyet (interval infeksi s/d timbul gejala) 5 sampai dengan 21 hari, dan Infeksi terbagi dua periode.
Periode invasi (0-5 hari) ditandai demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia yg intens (kekurangan energi). Periode erupsi kulit ( 1-3 hari setelah muncul demam) berbagai ruam muncul, mulai wajah menyebar ke bagian tubuh.
Berikut Pencegahan agar tidak tertular cacar monyet :
Hindari kontak dg tikus dan primata terinfeksi, serta batasi paparan langsung thd darah dan daging yg tidak dimasak dgn baik.
Batasi kontak fisik dgn orang terinfeksi atau hindari bahan terkontaminasi.
Pakai sarung tangan dan pakaian pelindung saat merawat orang sakit atau tangani hewan yg terinfeksi.
Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Terkait pengobatan dan vaksin, menurutnya tidak ada perawatan khusus atau vaksin untuk cacar monyet. Wabah cacar monyet sejauh ini masih dapat dikendalikan. Vaksinasi cacar terbukti 85 persen efektif mencegah cacar monyet di masa lalu. Penyakit cacar monyet biasanya sembuh sendiri dari gejala 14 sampai dengan 21 hari.
"Kasus parah terjadi lebih sering pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan dan tingkat keparahan komplikasi pasien. Untuk kasus kematian terjadi bervariasi, infonya 10% kasus sebagian besar anak-anak." Tutupnya.
"Kita sadari bahwa Kepri sendiri berdekatan dengan Singapura, sehingga kita harus siap dan sigap mengantisipasinya. Dimana WN Nigeria (38 tahun) teridentifikasi kena cacar monyet pas baru tiba di Singapura. Penyakit langka ini disebabkan virus, menular ke manusia melalui hewan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, penularan cacar monyet terjadi akibat kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa pada hewan yg terinfeksi (kera, tikus dan tupai). Selain itu, makan daging hewan terinfeksi (masak tidak matang) juga faktor risiko terkena virus.
"Penularan sekunder dari manusia ke manusia, akibat kontak langsung dengan lendir dari saluran pernapasan orang yg terinfeksi, lesi kulit orang yg terinfeksi/benda yang terkontaminasi cairan yang dari tubuh pasien atau dari lesi.Penularan melalui partikel pernapasan, butuh kontak tatap muka berkepanjangan, sehingga anggota rumah tangga orang terinfeksi berisiko terkena lebih besar," jelasnya.
Gejala Monkeypox, sambung Erlangga mengatakan masa inkubasi cacar monyet (interval infeksi s/d timbul gejala) 5 sampai dengan 21 hari, dan Infeksi terbagi dua periode.
Periode invasi (0-5 hari) ditandai demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia yg intens (kekurangan energi). Periode erupsi kulit ( 1-3 hari setelah muncul demam) berbagai ruam muncul, mulai wajah menyebar ke bagian tubuh.
Berikut Pencegahan agar tidak tertular cacar monyet :
Hindari kontak dg tikus dan primata terinfeksi, serta batasi paparan langsung thd darah dan daging yg tidak dimasak dgn baik.
Batasi kontak fisik dgn orang terinfeksi atau hindari bahan terkontaminasi.
Pakai sarung tangan dan pakaian pelindung saat merawat orang sakit atau tangani hewan yg terinfeksi.
Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Terkait pengobatan dan vaksin, menurutnya tidak ada perawatan khusus atau vaksin untuk cacar monyet. Wabah cacar monyet sejauh ini masih dapat dikendalikan. Vaksinasi cacar terbukti 85 persen efektif mencegah cacar monyet di masa lalu. Penyakit cacar monyet biasanya sembuh sendiri dari gejala 14 sampai dengan 21 hari.
"Kasus parah terjadi lebih sering pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan dan tingkat keparahan komplikasi pasien. Untuk kasus kematian terjadi bervariasi, infonya 10% kasus sebagian besar anak-anak." Tutupnya.
Andi Pratama