ANAMBAS I KEJORANEWS.COM : Peduli terhadap pendidikan anak-anak pulau terpencil agar dapat pendidikan formal hingga ke jenjang yang tinggi, beberapa orang dari Desa Air Sena, Desa Mengkait, Tarempa, Tanjungpinang dan Batam membentuk Komunitas Gerakan Peduli Pendidikan Bintang Samudra (GPPBS).
" GPPBS ini dibentuk pada pertengahan tahun 2018 atau pada
awal semester tahun ajaran 2018-2019. Dengan maksud untuk menyadarkan masyarakat pulau-pulau terpencil, terluar dan terdepan bahwa pendidikan formal yang tinggi sangat penting untuk keberlangsungan masyarakat kepulauan yang madani. Masyarakat hendaknya dapat terbuka pada berbagai cara hidup yang heterogen, bukan homogen, yang hanya mengetahui cara hidup sebagai pelaut, " ujar Pastor Untung Sinaga salah seorang pemrakarsa GPPBS. Rabu, (13/03/2019).
Dijelaskan oleh Untung, bahwa gerakan yang dilakukan oleh GPPBS harus memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa pendidikan formal tidak akan mematikan tradisi setempat. tetapi, pendidikan formal turut serta menggali potensi tradisi masyarakat setempat untuk dikembangkan sebagai budaya masyarakat pelaut yang mampu bersaing dengan pelaut asing.
" Dengan adanya pendidikan yang tinggi, kalaupun masyarakat ingin mempertahankan tradisi sebagai pelaut, tentu harapannya adalah mereka menjadi pelaut yang mampu bersaing dengan nelayan lain yang datang dari berbagai tempat, " jelasnya.
Memang dikatakan Untung, GPPBS belum berdiri secara resmi sebagai lembaga nonprofit. Untuk itu ia berharap ke depannya GPPBS dapat berdiri resmi sehingga dapat memberi pendidikan masyarakat dan juga menjaring anak-anak yang butuh bantuan untuk sekolah formal yang tinggi.
Lionardo