Sambutan Wakil Walikota Batam pada Pembukaan Pelatihan Tenaga Kerja 2019 |
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Batam, dihadiri oleh Kepala Dinas Disnaker Kota Batam, beserta Instansi terkait dan Peserta di Aula Pusat Informasi Haji (PIH), Batam Centre - Batam. Selasa, (19/02/2019)
Dalam sambutannya, Amsakar Achmad, S.Sos, M.Si menyampaikan, dalam rangka pembukaan kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan tenaga kerja dan pendidikan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, dapat berjalan sesuai dengan cara yang baik.
"Latihanannya bukan latihan kacang-kacang atapun ala kadar, latihannya ini yang bersertifikasi bahkan berskala international. Inilah bentuk keberpihakkan Negara, kami Pemerintah Daerah terhadap tenaga kerja di Kota Batam," terangnya.
Ia mengungkapkan, di tahun 2017 ada sekitar 2.545 tenaga kerja yang dilatih, di tahun 2018 ada sekitar 2.320 yang tingkatkan kapasitasnya, lalu kemudian di 2019 ada 2.228 tenaga kerja, artinya selama tiga tahun ini sudah 7093 orang yang dilatih dan ditingkatkan kemampuannya.
"Sekarang pertumbuhan ekonomi kita tahun pertama 1,2 %, tahun kedua naik 2,4 %, tahun ketiga naik lagi menjadi 4,5%, melalui grafik tersebut menandakan bahwa Batam ini sudah mulai bergairah, ekonomi Batam sudah mulai tumbuh, dan itu berarti kesempatan kerja bagi masyarakat kota Batam semakin terbuka." jelas Wakil Walikota Batam.
Selain itu, Ia mengatakan, kesempatan ini jauh lebih terbuka lagi, karena berada dikawasan perdagangan dan pelabuhan bebas, sehingga sektor impor jauh lebih tersedia di Batam ini serta Sektor Parawisata, maka kedepan sektor inilah yang kami harapkan menjadi andalan Batam.
Tahun ini wisatawan domestik kurang lebih 8 sampai 9 juta datang berkunjung, wisatawan macanegara 1.855ribu kurang lebih. Sebelumnya di tahun 2017 sekitar 1,5 juta kurang lebih, di tahun 2018 naik kurang lebih 350ribu Wisatawan mancanegara datang ke Batam. "Kalau Wisatawan Domestik/Mancanegara datang ke Batam, minimal bawa pitih (uang) Rp 7 Juta sampai 8 Juta rupiah." ungkapnya.
Menurutnya, dari sektor parawisata seperti di Bandung - Jawa Barat, yang tidak ada industri hanya bergantung pada parawisata APBDnya saja bisa mencapai Rp 9 Triliun, Batam saja baru Rp 2.5 Triliun. Karena dari sektor parawisata dengan wisatawan ini masuk ke Batam menghasilkan multiplier efek.
"Untuk itu melalui pelatihan ini diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan SDM, mudah-mudahan ini merupakan menjadi bakti untuk Kota Batam, dan sebagai jawaban persoalan yang dihadapi masyarakat dari Pemerintah," pungkasnya mewakili Walikota Batam.
(atm)