ANAMBAS I KEJORANEWS.COM :Wartawan di Anambas dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) pada tanggal 8-9 Februari akan menggelar sejumlah kegiatan, salah satu kegiatan tersebut adalah aksi tutup mulut wartawan menggunakan lakban yang rencananya akan dilakukan di Tugu Buak Jalan Hangtuah, Kelurahan Tarempa pada 8 Februari nanti.
Namun aksi tersebut menuai pertanyaan bahkan kritik dan permintaan dari sejumlah pihak agar kegiatan tutup mulut tersebut ditiadakan.
"Ya, kita tahulah ada yang tidak ingin kegiatan ini terlaksana, namun dengan kesepakatan bersama kawan-kawan media yang peduli dengan daerah ini, apapun yang terjadi acara itu nanti harus tetap dilakukan,"Ujar Indra, Gunawan Ketua Panitia Bersama (PanBers) Hari Pers Nasional di Anambas, Minggu (3/2/2019).
Indra beralasan aksi tersebut adalah damai biasa dan tidak ada maksud lain sehingga tidak perlu untuk dikuatirkan.
"Kita ingin dihari HUT Pers ini, mampu memberikan sesuatu yang berbeda dengan dimensi yang lebih luas, menarik, lugas, tajam, aktual, dan terpercaya, " jelasnya.
Menurutnya, sudah 10 tahun terbentuk Kabupaten Kepulauan Anambas dan 10 tahun wartawan berkiprah di anambas ini, namun tidak pernah sekalipun HPN diperingati dengan meriah di Anambas. Oleh karena itu dengan momentum Hari Pers Nasional yang bertepatan 10 tahun berkiprah di daerah ini, seluruh wartawan yang mengabdi sebagai jurnalis bertekad untuk terus memberitakan pembangunan, melalui kritik dan saran, memberikan sesuatu yang berbeda baik itu kepada masyarakat maupun pemerintah.
Ia menambahkan, dengan momentun HPN ke 73 ini pihaknya akan lebih profesional menyikapi sejumlah persoalan yang berkaitan dengan kepentingan umum dan kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Moel Akhyarwartawan senior wartawan di Kepulauan riau (Kepri), mengaku mengapresiasi akan adanya aksi tutup mulut tersebut.
" Pada prinsipnya kami mendukung kawan-kawan wartawan di Anambas, Selalulah kompak dan berikan yang terbaik buat masyarakat, " tambahnya.
Lionardo