Hj. Deby Maryanti saat Menerima Penghargaan dari Puan Maharani Menko. BPMK RI |
BINTAN I KEJORANEWS.COM : Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bintan Ibu Hj. Deby Maryanti menerima tanda penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN Pusat saat mengikuti rangkaian Acara Puncak Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXV tahun 2018.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani di Kediaman Gubernur Sulawesi Utara, Kota Manado, Jum'at (6/7/2018) malam. BKKBN Pusat menyerahkan penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Ketua TP PKK Kabupaten Bintan karena telah menggagas program pemeriksaan IVA dan Kanker Payudara Gratis bagi kaum ibu-ibu setiap hari Kamis di Puskesmas Kab Bintan.
Hal tersebut dinilai telah sangat membantu mengurangi penyebaran kanker serviks dan kanker payudara bagi kaum wanita khususnya ibu-ibu di Kabupaten Bintan. Karena gagasan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Bintan Ibu Hj Deby Maryanti mendapatkan ranking ke 7 se Indonesia dari seluruh TP PKK Kabupaten/Kota/Provinsi yang ada di Indonesia.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan telah merilis bahwa pada tahun 2017 yang lalu, melalui Program Pemeriksaan IVA dan Kanker Payudara Gratis setidaknya telah menscrening lebih dari 1.989 pasien wanita dengan catatan terdeteksi 9 orang pasien lesi prakanker serviks dan 1 orang nya positif menderita kanker serviks.
Ketua TP PKK Kabupaten Bintan Ibu Hj. Deby Maryanti saat ditemui menuturkan bahwa gagasan ide program Pemeriksaan IVA dan Kanker Payudara Gratis tersebut merupakan suatu perwujudan bahwa dirinya ingin melihat wanita-wanita khususnya kaum ibu-ibu di Kabupaten Bintan terbebas dari penyakit kanker serviks dan kanker payudara.
" Kanker serviks dan kanker payudara saat ini masih menjadi penyakit nomor satu bagi kaum wanita. Bergerak dari hal itu, kita hanya ingin memproteksi, memastikan dan memberikan rasa aman bahwa wanita-wanita khususnya kaum ibu-ibu di Kabupaten Bintan bebas dari kedua penyakit berbahaya tersebut, " ujarnya
Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Sementara kanker payudara, merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks. Penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2004 (sebagaimana dikutip dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008) sebanyak 5.207 kasus.
Kanker serviks adalah kanker yang sering muncul pada leher rahim wanita. Dan kanker ini, menjadi pembunuh nomor satu bagi kaum perempuan. Di Indonesia, setiap tahunnya tercatat ditemukan sekitar 15.000 kasus kanker serviks. Kementerian Kesehatan bahkan memperkirakan hampir sebanyak 9 juta orang telah meninggal di seluruh dunia karena kanker serviks. Kasusnya diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya, bila tidak ada pencegahan dini.
MDC