Gubernur Nurdin Basirun saat Sidak RSU Provinsi Ahmad Tabib Tanjungpinang |
TANJUNGPINANG I KEJORANEWS.COM : Gubernur H Nurdin Basirun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Provinsi ( RSUP) Ahmad Tabib. Terutama sistem pendaftaran yang dinilai sangat menyusahkan calon pasien.
“Kalau begini masyarakat bisa bertambah penyakit. Apalagi penyakit hati kalau pelayanan macam gini,” kata Nurdin saat melakukan inspeksi mendadak ke RSUP Ahmad Tabib, Jumat (20/4/1018) pagi.
Nurdin menginspeksi RSUP setelah menunaikan Safari Subuh di Masjid Syahadatain, Jalan Sungai Serai Tanjungpinang. Nurdin terkejut melihat antrain yang sudah mengular sebelum waktunya buka.
Hal itu bermula saat Nurdin berdialog dengan seorang calon pasien.
“Assalamualaikum. Pagi betol bapak ibu antri seramai ini. Kan pendaftaran belom buka,” sapa Nurdin membuka dialog.
“Takut tak dapat nomor antrian Pak,” jawab Dulah, pasien yang sudah duduk di kursi tunggu. Dia mengaku datang ke RSUP pada pukul 05.30 WIB.
Nurdin pun mengaku sangat heran dengan sistem pendaftaran yang dibuat manajemen RSUP. Apalagi sistem ini sudah berlangsung lama.
Dalam perjalanan berkeliling RSUP, Nurdin juga mendapat laporan bahwa sistem pendaftaran memang membuat calon pasien makin “sakit”. Malah pernah ada keluar pasien yang sudah mulai antri pukul 03.00 dini hari. Dalam beberapa kesempatan, malah ada yang memasang antrian dengan menitip helm atau apapun saat dini hari dan datang lagi pada 06.00 WIB atau menjelang pendaftaran buka.
Nurdin memang belum mengkonfrontir model antrian itu. Perintahnya hanya satu kepada manajemen, buat lebih baik lagi. Manusiakan calon pasien agar tidak makin sakit karena sistem seperti ini.
Nurdin memgaku heran di zaman now, ketika sistem pelayanan berinovasi memanfaatkan teknologi, di RSUP Kepri masih sistem seperti ini.
“Secepatnya dibereskan,” kata Nurdin kepada manajemen dan Kadis Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana.
Beberapa instansi, kata Nurdin saat ini sudah melakukan pelayanan dengan sistem online. Menurut Nurdin, permintaan biasanya tidaklah banyak. Mereka hanya ingin mendapatkan pelayanan prima. Pelayanan yang selalu disebut-sebut Nurdin dalam banyak kesempatan agar diberikan kepada masyarakat.
“Sudah sakit, antri sakit datang dari subuh dan belum sarapan apa tak berlipat lipat sakitnya,” kata Nurdin.
Menurut Nurdin, sesiapapun yang diamanahkan di RSUP ini jangan pasrah melihat keadaan. Lakukan inovasi dan bertindak demi masyarakat.
Di RSUP, Nurdin juga meninjau ruang IGD. Nurdin melihat ada kebocoran di pentilasi pendingin ruangan. Nurdin minta hal itu dibenahi. Menurut Nurdin, memang hanya tampak kerusakan kecil, namun jika dibiarkan akan membesar kerusakannya.
Nurdin juga terkejut melihat ruang “stand by” supir ambulance. Saat itu masih ada alas tikar yang belum dirapikan. Kata Nurdin, supir ambilance, apalagi yang bertugas malam harus diberikan tempat menunggu yang layak. Apalagi mereka nantinya akan membawa pasien dari dan ke RSUP.
Nurdin minta agar dibangunkan masjid atau musholla, serta tempat istirahat supir ambulance yang lebih baik. Nurdin juga minta agar Dinas Kesehatan membangun rumah singgah. Sehingga masyarakat dari luar Tanjungpinang bisa tinggal tidak jauh dari rumah sakit.
Pada kesempatan itu Nurdin langsung menyampaikan permintaan maaf Pemprov Kepri karena belum memberi pelayanan yang maksimal. Tapi, kata Nurdin, masyarakat jangan langsung emosi, karena dengan sabar dan ikhlas, membuat tubuh selalu sehat.
Nurdin bersama Sekretaris Daerah H TS Arif Fadillah ikut memberikan sarapan kue dan air mineral setelah salah seorang stafnya diminta membeli sarapan. Kue kue dan air meineral itu diberikan kepada pasien dan keluarganya yang sedang mengantri.
(Jet/Humas).