Pangarmabar dan Jajaran |
Pada kesempatan itu, Pangarmabar juga sempat melakukan pertemuan bersama Danlanal Ranai, Letkol Laut (P) Harry Stiawan, Komandan KRI.Lemadang, Dan KRI Alamang, Dan KRI Celurit ,Dan KRI CND , beserta jajaran perwira staf Lanal Ranai.
Pangarmabar Disambut Tari Sambutan |
Keberadaan Natuna yang saat ini menjadi perhatian utama dunia Internasional harus menjadi perhatian utama Pangkalan TNI AL Ranai. Dalam hal ini Lanal Ranai tidak boleh terlena dengan kondisi yang saat ini dinilai kondusif. Karen dapat saja bahaya atau gangguan datang tanpa diduga.
Terkait dengan letak Natuna yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia hingga kini masih maak dengan pencurian ikan. Keberadaan Natuna yang memiliki letak strategis ini juga mengundang respon dari Panglima TNI untuk melihat secara langsung seberapa tinggi tingkat kerawanan perairan Natuna.
Pangarmabar mengakui bila dilaut lepas (perbatasan perairan Natuna Utara) banyak sekali aktivitas pengambilan ikan (illegal fishing) namun selama ini kegiatan itu tidak masuk dalam wilayah ZEEI akan tetapi masih berada dalam wilayah yang belum diputuskan tentang batas wilayah antara Indonesia dan Vietnam.
“ Sesungguhnya Kapal Ikan Asing (KIA) yang melakukan penangkapan ikan diwilayah yang belum disetujui oleh kedua negara tersebut, boleh dilakukan tindakan Penghentian , Pemeriksaan, Penahanan (Henrikan),” kata Pangarmbar.
Pada kesempatan itu, Pangarmabar juga menyinggung posisi pulau Sekatung sebagai salah satu pulau terluar. Menurutnya pengamanan dipulau itu harus jelas tugas dan tanggung jawabnya, agar kedepan tidak akan diganggu gugat atau dikuasai oleh pihak asing.
“Satgas Sekatung memang merupakan program Mabes TNI, namun berada di wilayah Koarmabar,,termasuk Posal Pulau Laut juga harus diperhatikan, karena sejatinya merupakan perpanjangan Puldata Intelejen dan Pormar,” tambah Laksda Yudo Margono.
Pangarmabar menekankan perlunya menjaga hubungan baik antara TNI AL dengan rakyat. Karena keberadaan tim Potmar harus diakui oleh masyarakat didaerah bersangkutan. Pangarmabar juga minta agar Lanal turut memaksimalkan patroli dengan KAL dan Posal yang ada. Oleh karenanya Komandan Pangkalan Angkatan Laut Ranai memiliki tanggung jawab meningkatkan pembinaan kemampuan intelejen dan pengamatan wilayah , terhadap personil di setiap Posal.
“Memperbaiki sistem kerja Posal agar terarah dan tidak arogan, merupakan tanggung jawab dari Danlanal,” ujar Pangarmabar.
Pada akhir arahanya, Pangarmabar berpesan kepada jajaran TNI AL yang hadir untuk meningkatkan kinerja disetiap sektor sesuai tupoksi serta tetap saling berkoordinasi. Selain itu, Panglima juga minta kepada Asops Pngarmabar, agar menambahkan personil Lanal ranai. Para Komandan KRI yang hadir juga diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam patroli, dengan meningkatkan naluri kecurigaan, dan naluri tempur,juga memperketat pengawasan dan monitoring kontak – kontak yang ada dilaut.
Usai pengarahan, pangarmabar beserta rombongan bertolak menuju Faslabuh TNI AL di Pelabuhan Selat Lampa, dan bertolak menuju Lanal tarempa pada pukul 02.00 Wib , Jum’at (30/3/2018) dinihari.