Saparudin Muda saat Konferensi Pers |
" Karena 8 orang yang melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap Ismar mengaku dari IPK.Kita sudah bertemu dengan pak Andi Kusuma Ketua IPK Kepri dan pak Hendrik Aritonang Ketua IPK Batam di Mapolresta Barelang. Dalam pertemuan itu, pada intinya kita sepakat untuk menjaga Batam tetap kondusif. Dan mereka dari IPK juga menawarkan untuk pengobatan Ismar (korban) mereka yang biayai, namun kami dari Perpat setelah rapat para pengurus sepakat, pengobatan korban, kami sendiri yang mengobatinya. Namun kami meminta agar 8 oknum IPK diproses hukum. Itu disepakati oleh mereka," terang Saparudin. Rabu (28/2/2018).
Sapar menjelaskan bahwa awal mula kejadian perkelahian karena 8 oknum yang datang pukul 12: 00 WIB saat ditawari minum tidak mau, namun malah ingin meminta cewek.
" Ismar sekuriti setempat, dengan kata halus meminta agar para oknum tidak membuat keributan di Pujasera tersebut. namun mereka tidak terima dengan teguran Ismar, sehingga terjadi keributan itu. Korban luka di kepala karena dipukul pakai kursi plastik berkali-kali dan diinjak perutnya. Untuk lebih jelas ceritanya coba tanya ke polisi, karena saya juga dari informasi anggota kita di lapangan," tambah pria yang biasa dipanggil panglima ini.
Saparudin juga mengaku, dirinya sangat menyayangkan kejadian tersebut, untuk itu ia berharap pihak polisi dapat segera menangkap para pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.
Saat ini awak media masih mencoba menghubungi Andi Kusuma Ketua IPK Kepri untukmemperoleh keterangan terkait peristiwa tersebut.
Rdk