NATUNA I KEJORANEWS.COM : Natuna memiliki begitu banyak pulau yang sangat indah, salah satunya adalah Pulau Senoa. Keindahan pulau yang merupakan salah satu dari pulau terluar di Indonesia ini juga diakui oleh Mentri Kelautan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti yang menghabiskan akhir pekannya Minggu lalu di Natuna.
Namun sayangnya menurut Menteri Susi, keindahan laut dan kepulauan Natuna, sebagian besar telah rusak dan tercemar oleh sampah plastik yang banyak beliau temukan berserakan di Pulau Senoa dan juga di laut. Mentri yang terkenal nyentrik ini mengatakan kondisi yang demikian sangat mengganggu dan merusak ekosistem laut dan merusak perkembangbiakan ikan .
Tidak hanya itu, menurutnya kerusakan karang di Natuna juga disebabkan oleh aktivitas nelayan yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal, yakni dengan cara pembiusan dan pengeboman, sehingga banyak karang diperairan Natuna telah mati.
Hal itu disampaikan Mentri Susi saat penyerahan Klaim asuransi dan premi Asuransi kematian bagi Nelayan pada Senin (7/8/2017) di Pelabuhan Ikan terpadu Selat lampa, Natuna.
“ Keindahan laut Natuna luar biasa, namun sayang air yang jernih dan karang yang sedemikian banyak sebagiannya telah mati, ini amat disayangkan pulau yang indah sudah tercemar oleh sampah plastik,” kata Mentri Kelautan perikanan Susi pudjiastuti , di Pelabuhan Ikan terpadu , Selat lampa, Kecamatan Pulau Tiga, kabupaten Natuna.
Saat ini Pemerintah telah menganggap penting keberadaan Natuna sebagai salah satu pulau terluar yang memiliki sumber daya alam dan kelautan yang sangat luar biasa.
Kepedulian pemerintah terhadap Natuna telah dibuktikan dengan memberi nama laut Natuna menjadi laut Natuna Utara. Oleh karenanya mentri kelautan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh elemen masyarakat Natuna untuk bersama- sama menjaga kelestarian laut dengan tidak membuang sampah plastik ke laut.
Mentri Susi mengajak masyarakat Natuna untuk bersama mencanangkan laut sebagai beranda terdepan dengan tidak lagi membuang sampah kelaut, dan atau tidak memunggungi laut.
“Jadi rumahnya dibalik, belakangnya dipinggir jalan dan beranda depannya laut, kalau depannya laut kan tidak mungkin lagi membuang sampah kelaut, dan belakang juga tetap bersih karena berada dibagian pinggir jalan,” tandas Mentri Susi Pudjiastuti.
Adw
Namun sayangnya menurut Menteri Susi, keindahan laut dan kepulauan Natuna, sebagian besar telah rusak dan tercemar oleh sampah plastik yang banyak beliau temukan berserakan di Pulau Senoa dan juga di laut. Mentri yang terkenal nyentrik ini mengatakan kondisi yang demikian sangat mengganggu dan merusak ekosistem laut dan merusak perkembangbiakan ikan .
Tidak hanya itu, menurutnya kerusakan karang di Natuna juga disebabkan oleh aktivitas nelayan yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal, yakni dengan cara pembiusan dan pengeboman, sehingga banyak karang diperairan Natuna telah mati.
Hal itu disampaikan Mentri Susi saat penyerahan Klaim asuransi dan premi Asuransi kematian bagi Nelayan pada Senin (7/8/2017) di Pelabuhan Ikan terpadu Selat lampa, Natuna.
“ Keindahan laut Natuna luar biasa, namun sayang air yang jernih dan karang yang sedemikian banyak sebagiannya telah mati, ini amat disayangkan pulau yang indah sudah tercemar oleh sampah plastik,” kata Mentri Kelautan perikanan Susi pudjiastuti , di Pelabuhan Ikan terpadu , Selat lampa, Kecamatan Pulau Tiga, kabupaten Natuna.
Saat ini Pemerintah telah menganggap penting keberadaan Natuna sebagai salah satu pulau terluar yang memiliki sumber daya alam dan kelautan yang sangat luar biasa.
Kepedulian pemerintah terhadap Natuna telah dibuktikan dengan memberi nama laut Natuna menjadi laut Natuna Utara. Oleh karenanya mentri kelautan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh elemen masyarakat Natuna untuk bersama- sama menjaga kelestarian laut dengan tidak membuang sampah plastik ke laut.
Mentri Susi mengajak masyarakat Natuna untuk bersama mencanangkan laut sebagai beranda terdepan dengan tidak lagi membuang sampah kelaut, dan atau tidak memunggungi laut.
“Jadi rumahnya dibalik, belakangnya dipinggir jalan dan beranda depannya laut, kalau depannya laut kan tidak mungkin lagi membuang sampah kelaut, dan belakang juga tetap bersih karena berada dibagian pinggir jalan,” tandas Mentri Susi Pudjiastuti.
Adw
Posting Komentar