![]() |
Muslim Australia/radioaustralia.net.au |
MELBOURNE I KEJORANEWS.COM : Jumlah penganut Islam meningkat pada kurun 26 tahun terakhir di
Australia. Selain itu, lebih banyak warga yang mengidentifikasi bahwa
mereka tidak beragama di Australia.
Menurut hasil Sensus 2016 yang dirilis pada Selasa (27/6/17), dilansir dari news.com.au,
jumlah orang Australia yang mengidentifikasi sebagai Muslim tumbuh 160
persen sejak 1991. Jumlah penganut Islam mencapai 2,6 persen dari total
populasi Australia, naik dibandingkan pada 2011 dengan 2,2 persen.
Penganut Budha dan Hindu juga meningkat, masing-masing 200 persen dan
533 persen. Sebanyak 2,4 persen orang Australia mengidentifikasi
sebagai penganut Budha dan 1,9 persen sebagai orang Hindu.
Sensus tersebut juga menunjukkan 29,6 persen orang Australia
mengidentifikasikan dirinya tidak memiliki agama. Angka itu meningkat
dibandingkan pada sensus 2011 dengan 22,6 persen.
Jumlah mereka yang 'tidak beragama' dalam sensus sekarang telah
melampaui jumlah umat Katolik. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah
Australia jumlah orang yang mengklaim 'tidak ada agama' mengalahkan umat
Katolik.
Mereka yang mengidentifikasi sebagai Katolik turun dari 25,3 persen menjadi 22,6 persen.
Jumlah orang Kristen masih paling banyak di Australia, yaitu 51
persen dari populasi. Namun, jauh lebih sedikit dibandingkan 1966 (88
persen) dan 1991 (74 persen).
Jumlah orang yang mengaku 'tidak beragama' ini sekaligus membantah kekhawatiran Australia menjadi 'negara Muslim'.
Kepala statistik David Kalisch menegaskan data tersebut kredibel,
kendati sempat ada masalah dalam pengumpulan informasi pada Agustus lalu
ketika situs untuk melakukan sensus online itu crashed. Dia mengatakan sensus tersebut memiliki tingkat respons 95 persen, dengan 63 persen mengisi sensus secara online.
"Data sensus memberikan gambaran Australia yang terperinci, akurat
dan menarik, yang akan digunakan untuk menginformasikan keputusan
kebijakan, perencanaan dan pemberian layanan yang penting bagi
masyarakat kita selama tahun-tahun mendatang," kata dia.
Profesor Sosiologi dari Universitas Monash Australia Gary Bouma
mengatakan sensus ini menujukkan keberagaman Australia. Dia mengatakan
sangat sedikit negara yang memiliki tiga komunitas religius substansial,
selain kelompok dominan. Australia menjadi satu-satunya.
"Kita merupakan bangsa yang multikultural di setiap bagian
masyarakat. Kita sudah mengetahuinya selama ini dan semakin jelas dalam
sensus ini," kata dia, dilansir dari CNN.
sumber : republika.co.id dari news.com.au dan cnn
Posting Komentar