NATUNA I KEJORANEWS.COM : Pemerintah Indonesia memulangkan 668 orang nelayan asal Vietnam kenegaraan mereka. Adapun para nelayan yang dipulangkan d itu merupakan tahanan non Justisia yang selama ini dititipkan di beberapa daerah, diantaranya Pangkalan TNI AL maupun Satker PSDKP di Pontianak, Batam, Natuna dan Anambas.
Untuk tahanan dari Natuna sendiri berjumlah 350 orang, yang dititipkan di Detention Center Mako Lanal Ranai dan Satker pengamanan Pengawas Sumber daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Natuna.
Kebanyakan nelayan yang dikirim pulang tersebut merupakan tangkapan dari akhir tahun 2016 hingga pertengahan 2017.
Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto sesaat sebelum melepas para tahanan non Justisia menuju pelabuhan Selat Lampa sempat berpesan kepada para tahanan agar tidak kembali mengulangi ikut kapal ikan dan tertangkap oleh Kapal Patroli (KRI dan Kapal PSDKP) milik Pemerintah Indonesia.
" Sampaikan salam saya kepada keluarga kalian. Jangan sampai kalian tertangkap lagi oleh Kapal Pengawas Indonesia, carilah pekerjaan yang tidak beresiko," ujar Danlanal di Mako Lanal Ranai,Rabu (7/6/2017).
Kata-kata Danlanal tersebut diterjemahkan oleh penterjemah kedalam bahasa Vietnam.
Para nelayan Vietnam tersebut diantar Ke Batam dengan menggunakan Kapal Pengawas milik PSDKP, yakni ORCA 01 sebanyak 135 orang dan KVietnam, ORCA 02 sebanyak 78 orang dan Hiu Macan Tutul 02 WA membawa 80 abk KIA Vietnam Non Justisia yg berasal dr satker PSDKP.
Para nelayan non Justisia tersebut selanjutnya akan dikumpulkan di Batam, guna menunggu pendeportasian yang menurut rencana akan dijemput langsung oleh Coast Guard Vietnam di Batam.
Meski jumlah nelayan Vietnam yang dipulangkan cukup banyak, namun menurut Danlanal Ranai, intensitas pencurian ikan di perairan Natuna masih tergolong tidak ada peningkatan, dan diakuinya bahwa dominasi intensitas pencurian ikan masih oleh kapal ikan dari Vietnam.
"Ya memang Kapal Vietnam lebih banyak. Dan kita berharap dengan pemulangan ini, pemerintah negara Vietnam dapat menekan angka ilegal Fishing yang dilakukan oleh nelayannya," tutup Danlanal Ranai.
Adw
Posting Komentar