NATUNA I KEJORANEWS.COM : Dinas Pariwisata Natuna sedang menyusun Branding Wisata Natuna yang disebut dengan konsep wisata MEA. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Natuna Erson Gempa yang dijumpai media ini diruang kerjanya, kemarin. Sabtu (4/3/17).
Wisata MEA merupakan singkatan dari wisata Marine, Ekoturism Dan Arkeology. sebagai daerah kepulauan, kabupaten natuna dikelilingi oleh 98 persen lautan. Maka dari potensi marine atau kelautan natuna boleh dikatakan tidak akan kalah dari daerah kepulauan lain di indonesia. Dari sisi ekoturism, wisata alam natuna menyuguhkan keindahan bentang alam yang masih sangat asri dan “perawan” alias belum banyak tersentuh oleh pembangunan, destinasi wisata alam ini sangatlah cocok bagi para pelancong yang menyukai fotography.
Walaupun banyak daerah di indonesia yang menawarkan konsep wisata serupa, namun, menurut erson, Natuna memiliki kekuatan lain yakni dibidang Arkeologi. Potensi yang sangat jarang dijumpai di daerah manapun, Situs Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), akan menjadi daya tarik baru pada perindustrian pariwisata.
Lebih jauh pria berusia 46 tahun ini mengungkapkan. untuk konsep wisata MEA khususnya wisata arkeologi, Dinas Pariwisata Natuna tengah menyusun rencana pembuatan Branding. Pembuatan branding tersebut menurutnya akan melibatkan seorang marketing komunikasi yang ahli, sehingga brandingnya nanti dapat meningkatkan nilai jual produk wisata.
“ Ini harus dirancang oleh marketing komunikasi yang baik, ini loh wisatanya natuna, branding harus ahli yang ciptakan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual. karena pemasaran tanpa branding berat tidak ada nilai jual. Tapi Branding yang seperti apa, yakni branding yang diminati wisatawan hingga level internasional” ujarnya.
Rencananya pada Bulan juli 2017, bertepatan dengan hari jadi Kota Ranai, branding tersebut akan di launcing berbarengan dengan kalender Event Pariwisata Natuna.
“ Untuk pengembangan wisata saat ini Kita fokus di ibukota dulu, karena akses sudah jalan, sesuai Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Antara Provinsi Dan Kabupaten (Ripda), ada 2 yang akan dikembangkan yakni,senoa dan teluk depih. Tapi yang masuk dalam pengembangan wisata kita ada 10 semua di ibukota dulu.” Ujar Erson menutup perbincangannya.
(***)
Wisata MEA merupakan singkatan dari wisata Marine, Ekoturism Dan Arkeology. sebagai daerah kepulauan, kabupaten natuna dikelilingi oleh 98 persen lautan. Maka dari potensi marine atau kelautan natuna boleh dikatakan tidak akan kalah dari daerah kepulauan lain di indonesia. Dari sisi ekoturism, wisata alam natuna menyuguhkan keindahan bentang alam yang masih sangat asri dan “perawan” alias belum banyak tersentuh oleh pembangunan, destinasi wisata alam ini sangatlah cocok bagi para pelancong yang menyukai fotography.
Walaupun banyak daerah di indonesia yang menawarkan konsep wisata serupa, namun, menurut erson, Natuna memiliki kekuatan lain yakni dibidang Arkeologi. Potensi yang sangat jarang dijumpai di daerah manapun, Situs Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), akan menjadi daya tarik baru pada perindustrian pariwisata.
Lebih jauh pria berusia 46 tahun ini mengungkapkan. untuk konsep wisata MEA khususnya wisata arkeologi, Dinas Pariwisata Natuna tengah menyusun rencana pembuatan Branding. Pembuatan branding tersebut menurutnya akan melibatkan seorang marketing komunikasi yang ahli, sehingga brandingnya nanti dapat meningkatkan nilai jual produk wisata.
“ Ini harus dirancang oleh marketing komunikasi yang baik, ini loh wisatanya natuna, branding harus ahli yang ciptakan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual. karena pemasaran tanpa branding berat tidak ada nilai jual. Tapi Branding yang seperti apa, yakni branding yang diminati wisatawan hingga level internasional” ujarnya.
Rencananya pada Bulan juli 2017, bertepatan dengan hari jadi Kota Ranai, branding tersebut akan di launcing berbarengan dengan kalender Event Pariwisata Natuna.
“ Untuk pengembangan wisata saat ini Kita fokus di ibukota dulu, karena akses sudah jalan, sesuai Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Antara Provinsi Dan Kabupaten (Ripda), ada 2 yang akan dikembangkan yakni,senoa dan teluk depih. Tapi yang masuk dalam pengembangan wisata kita ada 10 semua di ibukota dulu.” Ujar Erson menutup perbincangannya.
(***)
Posting Komentar