WASHINGTON I KEJORANEWS.COM : Iran mengecam sanksi baru yang dijatuhkan
Amerika Serikat dan mengatakan akan memaksakan pembatasan hukum atas
pribadi dan kelompok AS, yang membantu "kelompok teroris kawasan". Minggu (5/2/17).
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada Jumat mengumumkan sanksi
terhadap 13 orang dan 12 kelompok terkait dengan Iran, sehari setelah
Gedung Putih menempatkan Teheran pada pengawasan atas uji peluru kendali
balistik.
"Sanksi baru tidak selaras dengan tekad Amerika Serikat dan resolusi
2231 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mendukung
kesepakatan nuklir, yang dicapai Iran dan enam negara besar," kata
televisi negara Iran mengutip pernyataan kementerian luar negeri, yang
disampaikan pada Jumat
Iran mengatakan telah menguji peluru kendali balistik baru tapi
mengatakan itu tidak melanggar kesepakatan nuklir, yang dicapai dengan
enam negara besar pada 2015, atau resolusi Dewan Keamanan PBB yang
mendukung kesepakatan itu. Teheran mengatakan akan bereaksi selayaknya
untuk setiap langkah apapun AS yang ditujukan untuk kepentingan bangsa
Iran. "Sebagai pembalasan sanksi AS, Iran akan memberlakukan pembatasan
hukum atas beberapa individu dan entitas AS yang terlibat dalam membantu
dan mendirikan kelompok teroris regional," kata pernyataan Kementerian
Luar Negeri. Nama entitas dan individu itu akan diumumkan kemudian
Amerika Serikat, sebelumnya, mengumumkan penerapan sanksi terhadap
sejumlah pihak yang terlibat dalam program peluru kendali balistik Iran
dan membantu militer di Iran. Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya
mengatakan langkah terbaru itu merupakan wujud komitmen AS dalam
menerapkan sanksi terhadap Iran terkait program rudal balistik dan
tindakan-tindakan Teheran yang membahayakan stabilitas di kawasan.
Penjatuhan sanksi, kata Depkeu, sejalan dengan komitmen AS yang diatur
dalam kesepakatan nuklir dengan Iran.
Sanksi baru diterapkan terhadap sejumlah jaringan dan pendukung
pengadaan rudal balistik Iran, termasuk satu agen pengadaan serta
delapan orang dan kelompok. Berdasarkan atas sanksi itu, semua hak milik
dan kepentingan pihak tersebut di wilayah AS diblokir. Sementara itu,
warga AS secara umum dilarang melakukan transaksi dengan pihak-pihak
yang dimasukkan ke dalam daftar penerima sanksi tersebut.
Sementara AS mengungkapkan sejumlah sanksi baru terhadap Iran,
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengeluarkan peringatan
terhadap Republik Islam tersebut. "Iran sedang bermain api. Mereka tidak
menghargai betapa baik Presiden Obama kepada mereka. Bukan saya!" cuit
Trump.
Amerika Serikat secara resmi telah memperingatkan Iran menyangkut
peluncuran rudalnya baru-baru ini serta serangan terhadap sebuah kapal
Arab Saudi oleh milisi Houthi dukungan Iran dan Yaman. Peluncuran rudal
tersebut "menggarisbawahi apa yang seharusnya sudah jelas bagi
masyarakat internasional tentang tindakan Iran yang membahayakan
stabilisasi di Timur Tengah," kata Michael Flynn, penasihat keamanan
nasional Presiden Trump, dalam suatu pernyataan.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut pernyataan
Flynn soal uji coba rudal Iran baru-baru ini sebagai komentar yang
"tidak berdasar." Qasemi mengatakan pernyataan Flynn tidak berdasar
serta provokatif. Ia menambahkan bahwa tidak satu pun peluru kendali
Iran dirancang untuk membawa senjata nuklir.
Sumber : antara, republika.co.id
Posting Komentar