BATAM I KEJORANEWS.COM : Anggota Komisi 1 DPRD Batam Muhamad Musofa meminta Pemerintah Kota Batam untuk mengevaluasi Tenaga Honorer dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang bekerja malas-malasan. Hal ini sampaikan Muhamad Musofa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Honorer Satuan Polisi Pamong Praja yang belum mendapat gaji dan kejelasan status. Rabu (12/10/16).
Menurut Musofa, setahu dirinya Pemko Batam memiliki tenaga honorer yang terlampau banyak yaitu Tenaga Kerja Harian Lepas (TKHL) maupun Honor Daerah (Honda) sekitar 7.000an. Dari jumlah tersebut, terangnya, masih perlu untuk dievaluasi setiap tahunnya mengingat keberadaannya tidak bekerja secara maksimal.
"Saya lihat banyak petugas honorer yang kerjanya duduk- duduk saja dan main Facebookan. Ketika saya lewat pun mereka tidak mengenal saya," ujarnya.
Lanjut Musofa, dia juga yang mengusulkan pada Pemko Batam agar pekerja honorer memakai baju yang berbeda dengan PNS agar bisa terpantau. Karena itu, Musofa meminta kepada Pemko Batam agar mengevaluasi kinerja terhadap sebanyak 7000 Tenaga Honorer yang ada di Pemko Batam.
"Saya minta 7000 tenaga honorer ini di evaluasi dan terhadap mereka yang malas jangan diperpanjang," pinta Musofa.
Rdk
Posting Komentar