BATAM I KEJORANEWS.COM : Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) adalah sekolah yang menerima dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), dengan dana tersebut sekolah tidak boleh lagi menarik pungutan terhadap murid-muridnya. Namun berbagai cara ternyata tetap dilakukan oleh pihak sekolah di Batam agar tetap mendapatkan uang kutipan dari murid-muridnya. Kamis (1/9/16).
Dari informasi yang diberikan wali murid kepada kejoranews.com, SMPN 43 Batam yang berada di Perumahan Legenda telah membebani murid-muridnya dengan beberapa uang pungutan, diantaranya uang infak Senin dan Jumat, uang kas perbulan, uang Osis, uang pramuka dan uang paket dan LKS, uang tugas harian dan yang terbaru adalah uang sumbangan untuk hari raya kurban tahun ini.
Menyikapi informasi tersebut, kejoranews.com mencoba mendatangi SMPN 43 Batam guna konfimasi masalah itu.
Dari informasi yang diberikan wali murid kepada kejoranews.com, SMPN 43 Batam yang berada di Perumahan Legenda telah membebani murid-muridnya dengan beberapa uang pungutan, diantaranya uang infak Senin dan Jumat, uang kas perbulan, uang Osis, uang pramuka dan uang paket dan LKS, uang tugas harian dan yang terbaru adalah uang sumbangan untuk hari raya kurban tahun ini.
Menyikapi informasi tersebut, kejoranews.com mencoba mendatangi SMPN 43 Batam guna konfimasi masalah itu.
Nita S.Pd Wakil Kepala Sekolah saat ditanya terkait hal itu mengaku pihaknya tidak ada menarik pungutan apapun kepada murid-murid/ wali murid, pihak sekolah juga tidak ada lagi menarik uang LKS (lembar Kerja Siswa).
" Setahu saya kita tidak ada mengambil kutipan-kutipan pak, LKS juga sudah kami tiadakan, kalau menyangkut uang infak atau sumbangan qurban tanyakan langsung saja kepada guru agamanya, nanti saya panggilkan , " ujar Nita kepada awak media ini.
Sementara itu Sudirman S.Ag.,M.Pd.I menanggapi maslah tersebut mengatakan, sumbangan-sumbangan yang berbau agama Islam sudah ada disetujui dari komite sekolah. Sedangkan untuk sumbangan Hari Raya Idhul Adha sebesar Rp 30.000 perwali murid, sifatnya tidak ada paksaan, dan sekolah yang mengadakan kurban itu bertujuan untuk mengajari anak-anak sejak dini untuk biasa berkurban sesuai perintah agama.
" Itu tidak ada paksaan, kebijakan sekolah melakukan qurban ini memang usulan kami ari 4 orang guru agama di sini, dengan tujuan mengajarkan berqurban kepada anak-anak didik sesuai ajaran agama, daging kurban nantinya juga diberikan kepada murid-murid sini yang kurang mampu. Tetapi kalau memang ada wali murid yang keberatan kita akan mencoba mengevaluasi kagiatan ini, " ujar Sudirman.
Rdk
Posting Komentar