BATAM I KEJORANEWS : Wacana menaikkan insentif RT dan RW seluruh Kota Batam pada tahun
2016 ini tampaknya tidak terealisasi. Terbatasnya anggaran menjadi salah
satu penyebabnya. Jika insentif itu dipaksakan naik maka akan terjadi
defisit anggaran.
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, rencana menaikkan insentif
ini akan terealisasi apabila investasi di Batam berkembang. Namun untuk
memulai itu semua harus ada pembenahan infrastruktur.
Saat ini,
Pemko sedang berfokus pada pengelolaan sampah di Kota Batam dan
pembenahan infrastruktur. Ini dilakukan karena investor tidak akan mau
menginveskan modalnya jika tidak didukung dengan akses yang baik.
" Apabila investasi berjalan lancar maka akan meningkatkan sektor ekonomi, di sanalah baru insentif RT/RW kita naikkan," ujar Rudi saat memberikan sambutan pada acara penyerahan insentif RT/RW di GOR Temenggung, Selasa (9/8/10).
Rudi mengakui tanpa dukungan masyarakat, terutama RT dan RW maka roda pemerintahan tidak akan berjalan. Karena itu, ia sangat berharap RT dan RW mau sama-sama berjuang menjaga keindahan kota.
Selain itu juga, dia meminta kepada seluruh RT/RW agar menjaga lingkungannya, supaya terhindar agar terjaga keamanan dan kenyamanan baik itu dibidang kriminal maupun paham radikalisme. Di tempat sama, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, menyatakan bahwa dalam menaikkan insentif RT dan RW juga harus memikirkan kekuatan dan kemampuan APBD kita.
" Sekarang APBD kita masih kecil (Rp. 2,3 triliun), kalau seandainya itu sudah mencapai Rp. 4 triliun maka akan segera kita naikkan," ujar Cak nur begitu sapaan akrabnya.
Dalam acara tersebut adalah penyerahan insentif Rt/Rw sekaligus kegiatan sosialisasi, dimana dihadiri sebanyak 3.987 Rt dan Rw, dengan rincian Rt 3.215 orang sementara Rw 772 orang. Untuk insentif sendiri, dibayarkan Rp. 400 ribu setiap orangnya perbulan, dimana dibayarkan sekali dalam tiga bulan
Sumber : haluankepri.com
Posting Komentar