BATAM I KEJORANEWS.COM : Terkait masalah penggunaan vaksin palsu puluhan rumah sakit di kota-kota besar, yakni Jakarta dan sekitarnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Chandra Rizal mengatakan, masyarakat Batam tidak perlu khawatirkan, pasalnya vaksin yang digunakan di Kota Batam semuanya asli dan telah melalui pengecekan. Senin (18/7/16).
" Lima hari yang lalu kita sudah koordinasi dan mengadakan pertemuan di Balai Pom Batam, dengan Kepolisian dan Dinas Kesehatan Provinsi, dan kita telah melakukan konfrensi pers bahwa kita telah melakukan pengawasan terhadap apotik dan rumah sakit di Batam. Hasilnya tidak ada ditemukan vaksin palsu, namun jika ada hal-hal yang dicurigai sesuai hukum yang berlaku polisi akan bertindak. Sejauh ini tidak ada apotik atau rumah sakit yang kita curigai terkait vaksin palsu itu, " ujar Chandra rizal.
Sebelumnya pada Kamis lalu (14/7/16), Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam rapat dengan Komisi IX DPR mengungkap terdapat 37 fasilitas kesehatan, termasuk 14 rumah sakit, yang diduga menggunakan vaksin palsu.
14 Rumah sakit tersebut adalah RS Dr. Sander (Cikarang), RS Bhakti Husada (Terminal Cikarang), RS Sentral Medika (Jalan Industri Pasir Gombong), RS Puspa Husada, RS Karya Medika (Tambun), RS Kartika Husada (Jalan MT Haryono Setu Bekasi), RS Sayang Bunda (Pondok Ungu Bekasi).
Kemudian RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Villa Mutiara Cikarang), RS Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur), RS Elisabeth (Narogong Bekasi), RS Hosana (Lippo Cikarang), dan RS Hosana (Jalan Pramuka Bekasi).
Dalam kasus vaksin palsu ini polisi, mengatakan setidaknya 16 orang yang ditahan, lima orang di antara mereka diduga sebagai produsen, dua orang kurir, dua orang penjual atau distributor, dan seorang pencetak label.
Polisi juga mengatakan dugaan pemalsuan ini sudah berlangsung sejak 2003 dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Keuntungan yang didapat dari praktik itu mencapai Rp25 juta setiap minggu.
Redaksi dan bbc.com Indonesia
Posting Komentar