RAKHINE, MYANMAR I KEJORANEWS.COM : Sekitar 200 ekstrimis Budha telah menyerang sebuah desa Muslim di Myanmar tengah, menghancurkan bagian dari masjid dan memaksa warga untuk mengungsi satu malam di kantor polisi. Jumat (24/6/16).
Umat Buddha mengamuk di wilayah Desa Thuye Tha Mein di Bago Provinsi Kamis (23/6) menyusul argumen antara warga atas pembangunan sebuah sekolah Islam.
Umat Buddha mengamuk di wilayah Desa Thuye Tha Mein di Bago Provinsi Kamis (23/6) menyusul argumen antara warga atas pembangunan sebuah sekolah Islam.
Kekerasan itu meletus setelah "seorang pria Muslim dan perempuan Buddha mulai berdebat dan kemudian orang datang untuk melawan dia," kata Hla Tint, administrator desa.
Para penyerang "juga menghancurkan pagar pemakaman Muslim," tambahnya.
Mereka memaksa sekitar 70 Muslim, termasuk anak-anak, untuk mencari perlindungan di sebuah kantor polisi, kata administrator. Ia menambahkan bahwa kekerasan tidak menyebabkan cedera serius, dan perdamaian telah dipulihkan di daerah itu.
Namun, salah satu warga Muslim dari desa mengatakan komunitasnya sekitar 150 orang kini hidup dalam ketakutan.
"Kami harus bersemmbunyi karena beberapa orang mengancam untuk membunuh Muslim," kata Tin Shwe OO.
" Situasi tidak pernah seperti ini sebelumnya,"Saya tidak berani tinggal di rumah saya. Untuk keselamatan keluarga saya, saya ingin tinggal di tempat lain selama sekitar satu minggu atau lebih " tambahnya
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar umat Islam Rohingya telah tewas dan ribuan mengungsi dalam serangan oleh ekstrimis Budha, terutama di negara bagian Rakhine.
Kekerasan terhadap Muslim melanda Myanmar tengah dan barat negara bagian Rakhine ketika tentara mulai melonggarkan kekuatannya pada negara itu pada tahun 2011.
Bagian Barat Rakhine adalah rumah bagi minoritas Muslim Rohingya, yang diberi label "Bengali" oleh umat Buddha garis keras.
Banyak pejabat pemerintah mengecap umat Islam Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, meskipun banyak dari warga Rohingya ini tidak dapat kembali melacak generasi nenek moyang mereka.
Sebanyak 140.000 orang, terutama Rohingya, telah terperangkap di kamp-kamp pengungsian yang meyedihkan, karena mereka diusir dari rumah mereka oleh gelombang kekerasan Buddha pada tahun 2012.
Kekerasan terhadap Muslim memicu masuknya pengungsi ke negara-negara tetangga, yaitu Thailand, Malaysia dan Indonesia.
Sumber : presstv.com
Posting Komentar