BATAM I KEJORANEWS.COM : Pelabuhan Laut Internasional Batam Center dan Pelabuhan Udara Hang Nadim di Batam saat ini telah dijadikan tempat lalulintas perdangan manusia (Human Trafficking), oleh sindikat atau jaringan internasional yang bekerjasam dengan oknum-oknum pegawai pelabuhan tersebut. Hal ini disampaikan Aksa Halatu Ketua Bidang Human Trafficking Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Batam. Minggu (19/6/16).
Aksa mengatakan, dari hasil investigasi pihaknya ditemukan perdagangan manusia melalui kedua tempat tersebut telah berlangsung lama. Hal itu bisa terjadi karena adanya permainan jaringan dari oknum-oknum pegawai pengelola pelabuhan dan imigrasi Batam.
" Modus mereka ini dengan cara memberangkatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia, setiap TKI akan dimintai uang Rp 100 ribu sampai 150 ribu oleh oknum-oknum di pelabuhan itu, saat akan pemberangkatan. Mereka TKI mau-mau gak harus bayar kalau tidak mereka tidak bisa berangkat ke Malaysia, karena paspor mereka hanya pelancong. Dalam kasus ini semua pihak ikut bermain, sehingga ini berlangsung lama, termasuk pihak imigrasi Batam. Ada puluhan milyar uang dari tarnsaksi perdagangan manusia yang dilakukan oknum-oknum ini. Untuk itu saya sudah menghubungi Dirjen Imigrasi Roni Sompi untuk menindaklanjuti temuan kami ini, " ujar Aksa.
Aksa menambahkan, jika kemudian laporannya tidak segera ditindaklanjuti oleh Dirjen Imigrasi maka pihaknya, akan segera membuat laporan ke Polda Kepri, agar ada tindakan.
Dalam waktu dekat ini kita akan buat laporan ke Polda, kita minta perdangan manusia melalui modus TKI di dua pelabuhan ini segera dihentikan, kasihan warga Indonesia yang menjadi objek perdangan ini, padahal di Malaysia kadang mereka belum sempat bekerja, namun disini mereka sudah dipalak oleh oknum-oknum tersebut.
Saat berita ini dimuat, pihak-pihak dari instansi yang dituding negatif ikut bermain, belum dapat dikonfirmasi.
Rdk
Posting Komentar