Batam I Kejoranews.com : Sejumlah imigran dari negara konflik Timur Tengah dan Afrika terus berdatangan ke Kota Batam, dalam 3 bulan terakhir mulai Januari hingga Maret 2016 tercatat telah ada sekitar 100 orang. Jika ditambah akhir Desember lalu maka imigran tersebut telah berjumlah sekitar 300 orang.
Sebagian besar dari mereka saat ini, ditempatkan oleh Musyawarah Pimpidan Daerah (Muspida) Batam di Hotel Kolekta Nagoya, Lubuk Baja Kota Batam.
Dalam 2 hari terakhir ini, Kamis (31/3) dan Jumat (1/4) datang lagi sebanyak 38 orang, mereka didominasi oleh pengungsi dari Afghanistan,dan Sudan.
Salah seorang imigran Afghanistan bernama Melzia (23 Tahun), ia dan 5 wanita teman-temannya serta 10 pria datang dari Afghanistan menggunakan kapal menuju Jakarta, setelah 2 bulan di Jakarta mereka selanjutnya menuju Batam.
Dengan bahasa Inggris yang sedikit terbata-bata, dirinya menyampaikan mereka meninggalkan negaranya karena konflik perang. Menurutnya negaranya tidak aman karena adanya perang antara pemerintah dengan Taliban, dan semakin diperparah dengan adanya kelompok Radikal ISIS (Islamic State of Irak and Syria).
Baik selama di Jakarta ataupun di Batam saat ini, mereka makan dan minum menggunakan sisa-sisa uang mereka, dirinya mengaku sangat bersyukur, karena di Batam ini banyak masyarakat yang memberikan makanan baik mi instan ataupun roti dan gorengan. Menurutnya pemberian makanan itu sangat membantu mereka yang memang membutuhkan makanan.
Ia berharap pencarian mereka untuk tinggal di negara lain dapat segera direspon oleh United Nation atau PBB, sehingga mereka dapat mencari pekerjaan yang legal dan hidup dengan aman.
Dari pantauan kejoranews.com di Taman Aspirasi depan kantor Imigrasi Batam, tenda -tenda seadanya dari para pengungsi ini di tempati oleh 5 sampai enam orang, dengan total sebanyak 38 orang, 2 diantaranya anak Balita.
Rdk
Posting Komentar