Batam I Kejoranews.com : Ratusan warga Sekupang yang kecewa dengan pengalihan limbah tempurung kelapa PT Heng Guan dari Kecamatan Sekupang ke Kecamatan Batu Aji, Senin siang (4/4/16), mendemo PT Heng Guan, Batam Industries - Sekupang. Pasalnya pengalihan limbah tempurung kelapa itu, tidak bisa lagi dimanfaatkan warga Sekupang sebagai usaha pembuatan arang.
Dalam tuntutannya, warga meminta pihak manajement PT Heng Guan tidak mengalihkan limbah produksinya tersebut ke wilayah Batu Aji.
Pantauan media ini dilapangan, terlihat pihak kepolisian mengawal ketat aksi demo yang didominasi ibu-ibu ini. Sedangkan didalam perusahaan, terlihat aparat berseragam loreng melakukan penjagaan ketat.
Akibat adanya aksi demo, terlihat mobil-mobil kontainer santan kelapa siap ekspor tidak dapat masuk ke dalam perusahaan meski pihak keamanan telah melakukan negosiasi kepada para pengunjuk rasa. Akhirnya, para sopir membatalkan masuk ke dalam perusahaan dan memilih menyelamatkan diri disebabkan para pendemo mulai memanas.
Menurut, Halim, selaku kordinator aksi demo kepada media ini mengatakan, perusahaan PT Heng Guan adalah bergerak dibidang ekspor santan kelapa ke Singapura. Sedangkan, limbah produksinya yaitu tempurung kelapa selama ini dimanfaatkan warga menjadi arang dan dijual.
"Sejak berdirinya perusahaan ini, pihak perusahaan tidak pintar memanfaatkan limbah produksinya dan dibuang sembarang tempat. Oleh kami warga, tempurung kelapa itu lalu dimanfaatkan dan menjadi bisnis kecil warga sekitar," kata Halim.
Dipaparkannya, melihat usaha warga ini maju, kemudian ada oknum diperusahaan ini yang ingin mengelolanya juga. Limbah tempurung kelapa itu akhirnya di alihkan ke kawasan Batu Aji untuk dikelola sendiri oleh oknum di perusahaan itu, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada warga permungkiman dekat kawasan PT Heng Guan. Akhirnya, warga yang bergantung hidup dengan usaha kecil arang tempurung kelapa ini kecewa berat.
"Kita meminta kepada pihak manajement PT Heng Guan agar bijaksana terhadap tuntutan warga yang sedang kecewa berat ini," tutupnya.
Hal itu diaminkan oleh, Ucok, seorang pekerja arang tempurung kelapa. Kepada media ini ia mengatakan, pihak perusahaan yang berdiri di dekat permungkiman warga ini harusnya mengakomodir tuntutan warga. Menurutnya, warga permungkiman ini juga butuh makan meski berasal dari limbah perusahaan, secara tidak langsung perusahaan ini sebenarnya sudah cukup terbantu warga sejak berdirinya perusahaan hingga kini.
"Kami minta pertanggungjawaban PT Heng Guan terhadap warga sekitar. Jika tuntutan kami tidak di gubris maka kami akan menurunkan masa lebih besar dan akan berlanjut ke Pemko dan DPRD kota Batam untuk meyuarakan aspirasi kami," ancamnya.
Sementara itu, pihak manajemen PT Heng Guan belum berhasl dikonfirmasi media ini. Pintu perusahaan terlihat ditutup rapat dan dijaga ketat aparat keamanan.
(Adr)
Posting Komentar