BATAM I KEJORANEWS.COM : Masyarakat yang ingin menikmati eksotis keindahan laut pulau Batam melalui jembatan I Barelang agar waspada. Pasalnya, empat besi pengikat tiang penyangga jembatan ini telah putus. Meskipun demikan Jembatan 1 penyambung antara Pulau Batam dan Pulau Rempang yang dibangun pada tahun 1992 ini masih bisa untuk digunakan sebagai lalulintas kendaraan.
Dari pantauan Kejoranews.com di lokasi, Sabtu (16/4/2016), tidak terlihat lagi aktivitas masyarakat yang menikmati suasana keindahan laut di atas jembatan itu. Dari siang hingga malam pihak kepolisian melakukan patroli dan terlihat bersiaga di jalan lintas jembatan. Setiap masyarakat dan kendaraan yang parkir diatas jembatan langsung dihalau keluar dari kawasan itu, untuk menghindari insiden roboh dan jatuhnyanya besi pengikat tiang.
Penduduk setempat, Awang, kepada Kejoranews.com mengatakan empat besi pengikat tiang penyangga jembatan telah putus yang mungkin disebabkan kropos. Jika tidak ada perhatian dan perawatan dari pemerintah dipastikan jembatan yang menjadi ikon kota Batam ini akan roboh.
"Besi-besi pengikatnya sudah pada berkarat dan kropos. Paling berumur lima tahun lagi jembatan ini akan roboh karena tidak mampu menahan beban. Setiap hari masyarakat yang datang ke jembatan ini mencapai ratusan dan ribuan orang jika hari libur," kata Awang.
Diungkapkannya, renovasi perawatan jembatan satu ini pernah ditangani orang Korea namun terhenti pengerjaanya.
"Dulu pernah ditangani orang Korea, mereka tidak sanggup. Sekarang sedang ditangani oleh orang Jepang," ujarnya.
Dilanjutkan, tiang penyangga jembatan satu sebelumnya sudah agak miring dan kini sudah lumayan agak berdiri tegak. Meski demikian, jika empat besi pengikat yang putus serta besi -besi pengikat lainya kropos dan berkarat tidak segera diganti dipastikan tiang penyangga itu akan kembali miring lagi dan jembatan akan roboh.
Dari pantauan Kejoranews.com di lokasi, Sabtu (16/4/2016), tidak terlihat lagi aktivitas masyarakat yang menikmati suasana keindahan laut di atas jembatan itu. Dari siang hingga malam pihak kepolisian melakukan patroli dan terlihat bersiaga di jalan lintas jembatan. Setiap masyarakat dan kendaraan yang parkir diatas jembatan langsung dihalau keluar dari kawasan itu, untuk menghindari insiden roboh dan jatuhnyanya besi pengikat tiang.
Penduduk setempat, Awang, kepada Kejoranews.com mengatakan empat besi pengikat tiang penyangga jembatan telah putus yang mungkin disebabkan kropos. Jika tidak ada perhatian dan perawatan dari pemerintah dipastikan jembatan yang menjadi ikon kota Batam ini akan roboh.
"Besi-besi pengikatnya sudah pada berkarat dan kropos. Paling berumur lima tahun lagi jembatan ini akan roboh karena tidak mampu menahan beban. Setiap hari masyarakat yang datang ke jembatan ini mencapai ratusan dan ribuan orang jika hari libur," kata Awang.
Diungkapkannya, renovasi perawatan jembatan satu ini pernah ditangani orang Korea namun terhenti pengerjaanya.
"Dulu pernah ditangani orang Korea, mereka tidak sanggup. Sekarang sedang ditangani oleh orang Jepang," ujarnya.
Dilanjutkan, tiang penyangga jembatan satu sebelumnya sudah agak miring dan kini sudah lumayan agak berdiri tegak. Meski demikian, jika empat besi pengikat yang putus serta besi -besi pengikat lainya kropos dan berkarat tidak segera diganti dipastikan tiang penyangga itu akan kembali miring lagi dan jembatan akan roboh.
"Kita minta agar pemerintah segera melakukan perbaikan," tutup Awang.
(dre)
Posting Komentar