Jakarta
I kejoranews.com : Aktivitas
fisik sudah diakui memiliki manfaat bagi tubuh seseorang, termasuk membantu
menjaga ingatan menjadi lebih tajam. Sebuah penelitian baru-baru ini
mengungkapkan bila seseorang aktif dan teratur berolahraga maka bisa
memperlambat penuan otak hingga 10 tahun.
Dikutip
dari CBS News, penelitian yang diterbitkan dalam edisi online Neurology,
orang dewasa yang tidak aktif secara fisik akan mengalami penurunan daya ingat.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan mereka tetap aktif berolahraga
secara teratur.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua perlu melakukan olahraga
secara teratur agar dapat melindungi, membantu dan menjaga kemampuan mengingat
mereka," tutur dr Clinton B. Wright, dari University of Miami yang
terlibat dalam penelitian.
Dalam penelitian tersebut, Wright dan timnya mendata kesehatan 900 orang dewasa
yang berusia rata-rata 71 tahun. Dalam kuesioner tersebut, peserta diminta
menuliskan berapa lama dan seberapa sering mereka terlibat dalam aktivitas
fisik selama dua minggu sebelumnya.
90 Persen peserta menyatakan telah melakukan latihan ringan seperti berjalan
kaki dan yoga atau tidak melakukan olahraga sama sekali. Lalu 10 persen lainnya
melakukan senam dengan intensitas tinggi dan berpartisipasi dalam kegiatan
seperti berlari, aerobik, dan senam.
Setelah menganalisis data, hasilnya menunjukkan orang-orang yang melakukan
aktivitas fisik rendah mengalami penurunan daya ingat yang lebih besar selama
lima tahun bila dibandingkan dengan mereka yang aktivitas fisiknya tinggi.
"Kami menemukan bahwa orang yang melakukan olahraga sedang atau berat,
juga berkurang risiko kehilangan memori dan apa yang kita sebut sebagai
executive function, setara dengan sekitar 10 tahun," kata dr Mitchell
Elkind, profesor neurologi dan epidemiologi di Columbia University, yang juga
terlibat dalam penelitian.
Perbedaan penurunan daya ingat ini tetap terlihat setelah peneliti mengontrol
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan otak, misalnya merokok,
konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi dan indeks massa tubuh.
Peneliti mengakui ada keterbatasan dalam studi ini, mengingat data yang
dikumpulkan hanya berdasar informasi yang dilaporkan para peserta penelitian.
Meski demikian, melakukan aktivitas fisik tetap direkomendasikan sebagai cara
yang menarik untuk mengurangi risiko kerusakan kognitif.
Sebelumnya James T. Becker dari University of Pittsburgh of Medicine mengatakan
pada lansia yang rajin berolahraga, otak mereka bisa mengalami peningkatan
volume. Volume otak sendiri dilihat dari berapa banyak partikel abu-abunya.
Pada lansia yang rajin berolahraga, mereka memiliki lebih banyak partikel
abu-abu. Semakin banyak kalori yang dibakar, semakin banyak pula partikel
abu-abu tersebut. Nah, makin sedikit partikel abu-abu di otak, maka kemungkinan
gangguan fungsi kognitif berubah dari ringan menjadi parah lebih besar.
Sumber
: detik.com
Posting Komentar