Batam I Kejoranews.com : Kapolda Kepri Brigjen Drs Sam Budi Gusdian MH
mengatakan, bahwa jajarannya banyak menemukan penyalahgunaan alat tukar Rupiah di Provinsi Kepri.
Seperti, pencetakan uang palsu, penggunaan Valuta Asing (Valas) sebagai pengganti rupiah, dan lainnya.
Sam
Budi mengakui, semakin hari tantangan yang harus dihadapi oleh pihak - pihak
terkait dalam penggalakan Rupiah sebagai alat tukar makin berat.
" Tantangan kedepannya semakin
berat, Polri dituntut selalu aktif untuk menjaga kondusifnya keadaan. Lokasi
Kepri yang strategis membuat perputaran penggunaan Valuta Asing semakin tinggi,
mengingat kondisinya yang berdekatan dengan negara tetangga,"ujar Sam
Budi, Kamis (24/3/16).
Menurutnya, tindak pidana pemalsuan
uang adalah tindak pidana yang berdampak luas, seperti hilangnya kekayaaan.
"Uang palsu tidak mempunyai nilai ekonomis, hal ini bisa berdampak pada
nilai tukar Rupiah sendiri nantinya," ucapnya.
Selain itu, dampak dari Pemalsuan
uang juga berpengaruh pada keyakinan pihak asing akan keaslian mata uang
Rupiah.
"Hal ini lah yang menjadi
tanggung jawab semua. Kami sering dapat sms di Batu Aji banyak uang palsu,
nah dalam hal ini kesadaran masyarakat untuk melaporkan uang palsu sangat
kurang. Hal ini kurang produktif untuk memberantas uang palsu," katanya.
Faktor yang mempengaruhi merebaknya
pemalsuan uang, menurut Kapolda Kepri yaitu perkembangan teknologi.
"Teknologi printing kita sudah sangat maju, hal inilah yang semakin
memudahkan Pemalsuan Rupiah," tuturnya.
(SUT)
Posting Komentar