IP Saksi Ahli dari Bapedal : Kebakaran Hutan di Pantai Malay Tidak Terlalu Mempengaruhi Udara Ambien,Kebakaran di Hutan Hulugong Galang yang Berpengaruh Signifikan


IP Saksi Ahli dari Bapedal : Kebakaran Hutan di Pantai Malay Tidak Terlalu Mempengaruhi Udara Ambien,Kebakaran di Hutan Hulugong Galang yang Berpengaruh Signifikan


Batam I Kejoranews.com : Sidang lanjutan terhadap terdakwa Boeren dan Suwito dua orang terdakwa pembakar bukit di hutan pantai Malay Kelurahan Sembulang, Kecamatan galang kembali digelar Pengadilan Negeri (PN) Klas 1 Batam. Rabu(16/3/16).

Pada sidang lanjutan ini, PN Batam menghadirkan 3 orang saksi ahli, yakni IP Kepala Sub Bidang Teknis(Kasubit) Teknis dan Kepala laboratorium(Kalabor) Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan(Bapedal), Budi Susetyo S.Hut. M.Eng dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Republik Indonesia(Kemenhut RI), dan Karmawan Staff pengukur dan Pemetaan Dinas KP2K Batam. 

IP Kasubit dan Kalabor Bapedal Pemko Batam mengatakan, Udara ambien adalah udara sekitar kita di lapisan troposfer yang apa adanya dan  yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida (0,03%). 

Pada tanggal 22 September sampai dengan 24 September, pada saat dirinya melakukan pekerjaan rutin mengukur kualitas udara ambien, konsentrasi zat pencemar udara ambien di udara mencapai angka 230 sampai 357 mikro gram meter kubik, padahal jika pada saat keadaaan normal atau tidak ada zat pencemar, ukuran udara ambien normal berkisar150 mikro gram meter kubik.

Perubahan konsentrasi tersebut menurutnya karena adanya pembakaran di wilayah bukit hutan pantai Malay Sembulang dan  Hulugong di Galang. Menurut IP alat pemantau  udara ambien yang berada di Simpang Jam Nagoya akan bekerja otomatis jika terjadi pencemaran udara. Pada tanggal 23 September lalu merupakan konsentrasi udara ambien yang paling tinggi, hal itu disebabkan asap dari pembakaran hutan di Pantai Malay dan Hulugong yang berada 40 kilo meter, dibawa angin kencang dengan kecepatan 4 kilometer perjam.

Menurut IP kebakaran di hutan bukit Pantai Malay yang hanya setengah hektar tidak terlalu berpengaruh dengan peningkatan konsentrasi udara ambien, namun kebakaran hutan di Hulugong seluas 5 hektar yang sangat perpengaruh.

" Kalo pembakaran di Pantai Malay, ada pengaruhnya tetapi sedikit yang mulia hakim, tetapi kebakaran hutan di Hulugonglah yang signifikan, konsentrasi kami saat itu hanya pada kebakaran di Hulugong, bukan yang di Pantai Malay. " Ujar IP kepada Majelis Hakim.

Karena keterbatasan waktu, sidang ini akan kembali diagendakan pada Selasa 22/3, dengan agenda meminta keterangan saksi ahli lainnya.

Rdk

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama