Batam I Kejoranews.com :
Pelan – pelan, otak di balik munculnya rekomendasi anggota DPRD Kota Batam
mulai terkuak. Adalah Syahrial yang di tengarai berada di balik
rekomendasi yang memakan korban tidak hanya Eli saja, tetapi juga ratusan orang
lain yang tertipu sedemikian rupa.
Modusnya adalah dengan menawarkan
peluang untuk bisa bekerja di lingkungan pemerintahan. Apakah itu Satpol PP,
Dinas Pendidikan, Kantor Camat ataupun instansi pemerintah lainnya. Agar
bisa masuk ke instansi tersebut, Syahrial meminta korbannya untuk membayar.
Jumlahnya bervariasi, umumnya berkisar di angka Rp 10 juta sd Rp 30 juta.
Kemudian, dengan menjual nama
pejabat ataupun anggota dewan Syahrial berhasil menipu para korbannya
yang ternyata berjumlah ratusan orang. Umumnya korban di bujuk untuk masuk ke
instansi Satpol PP Kota Batam. Jika mau, maka Syahrial akan meminta sejumlah
uang untuk tanda jadi, dengan alasan untuk di berikan kepada pejabat yang sudah
di catut namanya oleh Syahrial.
Untuk bisa masuk ke pejabat ataupun
instansi, Syahrial kerap mengaku dirinya adalah wartawan dari sebuah Kantor
Berita Ternama di Negara ini. Modus ini juga di gunakan untuk menundukkan
korbannya agar percaya dan mau menyerahkan dana yang di mintanya. Hanya modus
ini tampaknya tak mempan kepada H.Erizal. Bukan rekomendasi yang di dapat, tapi
justru pengusiran.
Namun dengan akal bulusnya Syahrial
tetap jalan, dengan meyebutkan dirinya sudah bertemu H.Erizal, staff H.Erizal
dapat di perdaya sedemikian rupa sehingga mengeluarkan rekomendasi. Bekal
rekomendasi inilah yang kemudian di pergunakan tanpa setahu H. Erizal untuk
menipu Eli dan korban korban lain yang di janjikan kerja di lingkungan Sekolah
Negeri di Batam. Rekomendasi ini juga yang di bawa Syahrial ke Dinas Pendidikan
Kota Batam.
Sekolah Negeri setingkat SD/SMP
hanya bisa melakukan pengangkatan guru berdasarkan izin dari Dinas Pendidikan.
Rekomendasi H. Erizal di butuhkan Syahrial untuk bisa memuluskan mendapatkan
izin tersebut. Maka wajar jika Syahrial menggunakan segala tipu dayanya untuk
bisa mendapatkan rekomendasi H.Erizal dengan cara apapun.
Masalah korban nya akan bekerja
atau tidak, tampaknya tak terlalu di pikirkan oleh Syahrial. Menurut
informasi, uang yang di dapat di pergunakan untuk berfoya foya di dunia malam
Batam. Syahrial kerap menghamburkan duit di berbagai ruangan VIP dan hotel
hotel untuk tidur bersama dengan wanita malam.
Sahrial juga kerap menjamu para
pejabat yang bisa di lobby olehnya. Di ketahui salah satu klub bola Batam
pernah di jamu oleh Sahrial atas permintaan seorang pejabat tinggi di salah
satu instansi di Pemko Batam pada bulan November 2014. Tidak banyak memang,
untuk sekali makan malam tersebut Sahrial hanya mengeluarkan dana Rp 5,5 juta.
Selanjutnya, klub bola tersebut di sumbang dana oleh Sahrial sebesar Rp 16 juta
perak.
Keberadaan Sahrial sekarang bak
hilang di telan bumi. Dirinya kerap berpindah pindah tempat tinggal. Berbagai
kasus terkait masalah penerimaan “pegawai” ini sepertinya membuat dirinya
ketakutan dan harus bersembunyi. Kabarnya, terakhir Sahrial terlihat
menampakkan diri di sekitar daerah Batu Aji.
( Arifin )
Posting Komentar