Rumbai, Pekanbaru I KNC : Hingga Ahad (16/1/15), enam orang warga di RW
02, RW 03 dan RW 018, Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai,
dinyatakan positif terjangkit Demam Berdarah Dengue(DBD). Namun ironisnya,
hingga saat ini belum ada tindakan Medis yang dilakukan oleh Pemerintah
Kelurahan atau Puskesmas setempat untuk berupaya mencegah dan memberantas
nyamuk yang dapat mematikan itu.
Sepriadi salah seorang tokoh pemuda Sri
Meranti, Ahad (16/1) kepada media ini menyatakan, sangat menyesalkan sikap
pemerintah yang tidak segera mengambil tindakan, utuk mencegah menyebarnya
penyakit akibat nyamuk itu.
" Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah kelurahan dan
puskesmas setempat yang tidak peduli dengan kesehatan warga kami. Padahal,
sudah jelas banyak warga kami sudah positif terjangkit DBD, seperti di tiga RW
itu, tetapi tetap tidak ada juga upaya pencegahan dan pemberantasan yang
dilakukan," ungkapnya.
Dikatakannya, warga fositif DBD yang mayoritas anak-anak itu saat sudah
dilarikan ke Rumah Sakit (Rumkit) untuk dirawat. Namun, hingga saat ini belum
ada satupun pihak terkait yang turun ke lokasi untuk melihat.
"Jangankan memberikan batuan, menjenguk pun tidak. Apa harus ada korban
yang meninggal dunia dulu baru pemerintah mau memperhatikannya?,"
ungkapnya dengan kesal.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh ketua Rw 03, H. Darmadi Nasution.
"Hingga hari ini (ahad,red) sudah enam orang warga di jalan nelayan ini
positif DBD," bebernya.
Perihal ini, lanjut dia, sebelumnya sudah disampaikan kepada pihak kelurahan
dan puskesmas. Namun hingga saat ini belum juga ada tindakan.
" Kami sudah surati pihak kelurahan dan puskesmas minta solusi, tetapi
sampai sekarang tindak ada tanggapan. Bahkan, baru-baru ini kami juga sudah
mengirimkan surat dari rumah sakit Ibnu Sina kepada pihak puskesmas, sebagai
bukti bahwa memang benar warga kami itu sudah dirawat disana akibat DBD, tetapi
tetap saja percuma, karena tetap juga tidak mendapat tanggapan," ungkap
Darmadi.
Dia berharap, persoalan seperti ini dapat direspon dengan cepat oleh pihak
terkait. Sebab persolan ini menyangkut nyawa manusia.
" Tolonglah diperhatikan. Ini kan nyawa taruhannya. Jangan nanti warga
yang datang berontak minta perhatian kesana malah RW yang disalahkan karena
tidak bisa mengakomodir warganya," tuturnya.
Sementara itu, Lurah Sri Meranti, Welly Amrul SH MSi, saat dikonfirmasi terkait
hal tersebut, mambantah tidak pernah melakukan tinjauan ke wilayah yang
terdapat korban DBD. Ia mengaku sudah melakukan Fogging dibeberapa wilayah
untuk membasmi sarang nyamuk Aides Egipty tersebut.
"Sudah, bahkan di RW 13 juga sudah dilakukan fogging," jawabnya
singkat.
Untuk itu, Welly menghimbau warganya untuk dapat melakukan gotong royong sebagai upaya pencegahan bersarang dan berkembangnya nyamuk yang dapat menyebabkan kematian tersebut.
Untuk itu, Welly menghimbau warganya untuk dapat melakukan gotong royong sebagai upaya pencegahan bersarang dan berkembangnya nyamuk yang dapat menyebabkan kematian tersebut.
"Saya himbau para RW dan RT untuk dapat mengajak warganya melakukan gotong
royong, karena penyebab utama bersarangnya nyamuk itu karena lingkungan yang
kotor," pungkasnya.
Ejo
Posting Komentar