Jayapura l KNC : Peduli hutan di Papua yang semakin hari semakin rusak, puluhan
jurnalis yang tergabung dalam Indonesian Journalist Network (IJN) atau Jaringan Jurnalis Indonesia(JJI) Papua
dan Papua Barat melakukan penanaman 1.000 bibit pohon, Sabtu (31/10/15)
sore.
Bibit pohon yang ditanam diantaranya bambu, matoa, kayu besi, jati cina, dan
akasia dari Papua Nugini (PNG) dilakukan di Bukit Mereribo, yang
mempunyai kemiringan 75 derajat.
Bukit yang berada di Bhayangkara III, Jayapura Utara ini merupakan
kaki Gunung Cyclop yang terbentang dari Sentani, Kabupaten Jayapura
hingga Pasir VI, Kota Jayapura.
“Kita semua sudah sering menulis soal rusaknya hutan Papua, dan
pemberitaan lingkungan lainnya. Sekarang saat beraksi secara nyata
menanam bibit pohon di hutan yang sudah rusak dan telah gundul,” kata
Sekertaris Dewan Perwakilan Daerah IJN Papua dan Papua Barat, Jorsul
Sattuan, di sela-sela kegiatan, Sabtu (31/10) sore.
Kegiatan penanaman ini juga diikuti Forum Peduli Port Numbay Green
(FPPNG) dan mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ).
Dikatakan Jorsul, seberapa pun sibuknya melakukan tugas
jurnalistiknya, jurnalis harus menyempatkan diri peduli terhadap
lingkungannya.
“Ini program awal peduli hutan dari IJN serta kawan-kawan jurnalis lain,” ujarnya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.00 WIT hingga pukul 16.00 WIT
ini, sekaligus mempererat tali kebersamaan sesama jurnalis dan melihat
secara langsung seberapa parah rusaknya hutan di Papua, khusunya di Kota
Jayapura.
“Untuk menghijaukan hutan cagar alam Papua, salah satunya seperti
yang kami lakukan kali ini. Dan ini semua bukan untuk kami, melainkan
buat anak cucu kami kemudian hari,” Ucapnya.
Hutan Bukit Mereribo, ujarnya, sebagian besar telah rusak akibat
penebangan liar dan perluasan lahan kebun dengan membakar secara sengaja
maupun tak sengaja.
“Tahun lalu terjadi banjir di pusat Kota Jayapura, akibat erosinya hutan di kaki Gunung Cyclop ini,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap, para jurnalis yang ada di
Papua dan Papua Barat dan jurnalis yang ada di seluruh Indonesia
termotivasi untuk peduli terhadap hutan dan lingkungan.
“Kami juga menyarankan kepada kawan-kawan jurnalis seluruh Indonesia
melakukan hal yang sama, mudah-mudahan ini menjadi contoh yang positif
buat rekan-rekan,” harapnya.
Humas WWF Indonesia Regional Papua, Andhiani M. Kumalasari,
mengatakan, hutan ini bagian dari cagar alam Cyclop, di mana kawasan
hutannya perlu dipertahankan agar sumber mata air tetap ada dan tidak
ada bencana alam tanah longsor.
“Kawasan di sini harus dijaga, agar mata air tetap terjaga. Paling
tidak jurnalis ini sudah membantu hutan ini dengan penanaman kembali
pohon-pohon,” kata Andhini.
Sementara, Ketua FPPNG, Fredy Wanda, memberikan apresiasi kepada
jurnalis-jurnalis yang telah menunjukkan bentuk nyata soal penyelamatan
hutan Papua yang kini berangsur-angsur rusak akibat ulah oknum
masyarakat yang tak bertanggung jawab.
“Ini kegiatan yang positif. Jangan kita peduli menanam hutan karena
ada pejabat. Mari kita semua peduli karena hati karena kita peduli untuk
penyelamatan hutan,” kata Fredy.
Sumber: SuaraPembaruan