Bengkulu l KNC : Pantai Way Hawang yang masuk dalam kawasan konservasi Taman Wisata Alam
Way Hawang di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu menjadi lokasi baru
penangkaran penyu yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Bengkulu bersama warga lokal.
Kepala BKSDA Resor Kabupaten Kaur, Rinjuan Windy saat
pelepasan tukik atau anak penyu di kawasan wisata Pantai Panjang,
Bengkulu, Jumat, mengatakan penangkaran penyu sudah digagas di wilayah
itu dalam setahun terakhir.
“Banyak penyu yang naik ke darat untuk bertelur dan kami amankan untuk ditetaskan lalu dilepas lagi ke laut,” katanya.
Ia mengatakan penangkaran penyu tersebut penting dilakukan
untuk pelestarian dan perlindungan sebab telur-telur penyu rawan diambil
warga masrayakat untuk dijual.
Sebagian lainnya dimangsa oleh satwa predator seperti biawak
dan elang serta ikan besar saat menjadi tukik atau anak penyu.
Sejak dikelola setahun lalu, petugas BKSDA setempat bersama
warga msyarakat sudah melepas lebih dari 400 tukik ke habitatnya.
“Tukik yang dilepas di Pantai Panjang Kota Bengkulu hari ini
kami datangkan dari Kaur dan sudah tiga kali merilis ke habitatnya,”
ucapnya.
Jenis penyu yang banyak singgah dan bertelur di Pantai Way Hawang antara lain jenis penyu lekang dan penyu sisik.
Selain di Pantai Way Hawang yang masuk dalam kawasan
konservasi, penyu juga naik ke darat dan bertelur di sekitar pantai yang
dekat dengan permukiman masyarakat yakni Desa Muara Sambat dan Desa
Tanjung Petuah.
Kepala BKSDA Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto mengatakan
dengan penambahkan lokasi baru penangkaran penyu tersebut, saat ini ada
dua lokasi penangkaran penyu yang dikelola BKSDA bersama masyarakat
lokal.
Sebelumnya BKSDA sudah membangun penangkaran penyu semi
alami di sekitar Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam Kabupaten Mukomuko.
“Konservasi penyu terus ditingkatkan karena sepanjang pantai
Bengkulu sebenarnya merupakan habitat alami penyu,” katanya.
Ia mengatakan ada enam jenis penyu yang pernah singgah dan
bertelur di pantai Bengkulu yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu
sisik (Eretmochelys imbricata).
Berikutnya, penyu tempayan (Caretta caretta), penyu pipih
(Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriaceae) dan penyu
lekang (Lepidochelys olivaceae)
Sumber: inspirasibangsa.com