Golkar Aburizal Bakrie Menang di MA, Priyo Budi Santoso Ingin Menggelar Munas


Golkar Aburizal Bakrie Menang di MA, Priyo Budi Santoso Ingin Menggelar Munas

Jakarta l  KNC : Jalur hukum yang ditempuh dalam kisruh dualisme kepengurusan Partai Golkar berujung kemenangan bagi kubu Aburizal Bakrie ( Ical). Mahkamah Agung memvonis Ical sah kembali memimpin Partai Golkar dan membatalkan keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly yang mengeluarkan SK tentang kepengurusan Agung Laksono.
Agung Laksono belum memutuskan apakah bakal kembali melawan dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) sebagai langkah hukum yang lebih tinggi lagi dari putusan MA tersebut. Namun sinyal Agung menerima putusan itu dengan legowo sudah terlihat.

Loyalisnya, Leo Nababan menyatakan sudah lelah berseteru tentang dualisme kepengurusan di Partai Golkar. Dia mengakui jika Golkar terus ribut, maka yang terkena dampak adalah kader di daerah-daerah dan perolehan suara Golkar di pemilu nanti.

"Kita harus komit dengan janji kita untuk melalui MA. Karena kita sudah serahkan ke MA dan apapun keputusannya itulah hasilnya. Jadi saya pribadi terima dengan elegan," kata Leo.

Sementara itu, sejumlah manuver sudah dilakukan oleh Kubu Agung Laksono terkait putusan MA ini. Yorrys Raweyai dan Zainuddin Amali bahkan sudah menemui kubu Ical, Setya Novanto untuk bicarakan putusan MA ini. Wacana digelarnya munaslub pun kembali bergulir.

"(Pertemuan) Hanya mengumpulkan kembali pasukan yang berserakan. Kalau (rekonsiliasi) itu jadi arealnya pimpinan," kata Zainudin usai pertemuan, Jumat (23/10/15).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung, Priyo Budi Santoso justru ingin digelar munas. 


Menurut dia, putusan MA mengembalikan Golkar ke kepengurusan Riau 2009 dimana Ical ketua umum, wakil ketum Agung, dan sekjen Idrus Marham.

"Kalau putusannya itu, kami mengakui ketua umumnya ARB, wakilnya Agung Laksono, Bendahara Umumnya Setya Novanto dan salah satu ketua DPP-nya, saya," ujarnya.

Priyo ingin ada munas lagi untuk memilih ketua umum baru, di luar Agung dan Ical. Namun dia menekankan, itu bukan munas luar biasa atau bersama, tapi munas seperti lima tahunan.

"Saya inginnya ada Munas lagi. Tapi tidak pakai embel-embel luar biasa atau bersama," harapnya.

Di sisi lain, kubu Ical memandang sinis usulan munas lagi ini. Menurut dia, wacana munas dimunculkan karena kubu Agung ingin merapat ke Ical.

"Menurut saya pernyataan kubu Ancol yang meminta munas kembali untuk konsolidasi tidak perlu ditanggapi. Ya namanya juga usaha. Dulu mereka teriak-teriak dan ngotot Munas Riau sudah ke laut. Sekarang mereka ngotot yang sah Riau. Bagaimana omongan plintat-plintut seperti itu ditanggapi," kata Bendum Golkar kubu Ical Bambang Soesatyo.

Dia menduga keinginan Priyo menggelar Munas itu hanyalah akal-akalan agar kubu Agung dapat masuk menjadi pengurus Golkar Munas Bali. Padahal, pihaknya akan membuka pintu bagi kubu Agung jika meminta bergabung ke pihaknya.

"Saya menangkap kesan, mengapa mereka mendesak munas lagi, wong munasnya sudah selesai di Bali, itu ya karena berharap ada peluang atau pintu masuk untuk menjadi pengurus. Padahal kalau minta baik-baik pasti kita akomodir sesuai kesepakatan. Bahwa yang menang mengakomodir yang kalah. Yang kalah mendukung yang menang," ucapnya.

Sumber: merdeka.com
Lebih baru Lebih lama